CR7 Menua, Jangan Menuntut Lebih Lagi
Tanyakan pada pecinta sepak bola kelahiran tahun 90-an dan 2000-an. Siapa pemain sepak bola terhebat versi mereka. Jawabannya jelas tak akan jauh dari dua nama, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Keduanya memang menjadi representatif pemain paling bertalenta di era millennium. Ronaldo dan Messi juga banyak membuat para remaja jatuh hati dan tertarik pada sepak bola. Persaingan antara Messi dan Ronaldo bahkan tak hanya sengit di lapangan hijau dan table statistik semata. Namun hingga kolom komentar media social. Ketika penggemar Ronaldo dan Messi berdebat. Soal siapa yang lebih baik antar keduanya.
Ronaldo hidup dan besar di bawah bayang-bayang Messi. Pun sebaliknya, segala yang dilakukan Messi akan selalu dibandingkan dengan rivalnya itu.
Memang ada bagusnya. Terbukti keduanya berhasil menjaga rivalitas mereka dalam gelontoran gol yang tak masuk akal, penghargaan pemain terbaik, dan tentu saja trofi yang diraih.
Membayangkan hidup sebagai seorang Ronaldo memang susah-susah enak. Susahnya, setiap bermain, Ronaldo akan dituntut untuk mencetak banyak gol. Membuat perbedaan. Menghadirkan kemenangan. Dan memberi trofi di ujung kompetisi. Tuntutan yang tak dirasakan oleh banyak pemain depan lainnya.
Tapi mulai kini, semua orang harus bersiap menurunkan ekspektasi. Menuruntkan tuntutan pada mega bintang Portugal. Karena Cristiano Ronaldo, kini sudah menua. Usianya 35 tahun. Sebuah kumpulan angka yang sangat uzur untuk pemain sepak bola non kiper.
Ronaldo asli, alias Ronaldo Brazil yang konon jauh lebih fenomenal ketimbang Ronaldo yang ada Cristianonya. Terakhir kali membuat lebih dari 20 gol dalam semusim adalah saat berusia 29 tahun. Ronaldinho terakhir membuat lebih dari 20 gol di usia ke-27. Sementara Maradona di usia ke-28. Lalu Cristiano Ronaldo sendiri bagaimana? Sampai usianya yang ke-35, eks Manchester United itu masih mampu mencetak 25 gol. Tentu masih berpeluang menambah setelah Serie A memutuskan melanjutkan kompetisi bulan ini setelah sempat ditunda akibat corona.
Dengan fakta di atas, apa lagi alasan kita untuk terus menuntut Ronaldo selalu bersinar setiap musim? Pemain-pemain seumurannya sebut saja Wayne Rooney, Luis Nani, Quaresma, sudah tak lagi bermain di level tertinggi saat ini.
Walau catatan gol Ronaldo masih mengagumkan, sejatinya ia sudah mengalami penurunan sejak 4 musim lalu. Sejak musim 2010/11, Ronaldo mulai mencatatkan lebih dari 50 gol dalam semusim. Hal itu bertahan selama 6 musim hingga tahun 2016. Puncaknya adalah musim 2014/15 ketika ia mencetak 61 gol dalam semusim.
Nah, pada musim 2016/17, catatan golnya mulai tertahan di angka 40-an. Tepatnya 42 gol. Di musim terakhirnya di Real Madrid, Ronaldo meninggalkan kenang-kenangan gelontoran 44 gol. Tapi sejak membela Juventus, catatan golnya menurun drastic. Untuk ukuran alien sepertinya tentu saja. Kalau mengukur capaian gol Ronaldo dengan kebanyakan striker top Eropa saat ini, tentu masih di atas rata-rata.
Musim lalu ia membuat 28 gol dan 10 asis bagi Si Nyonya Tua. Capaian lebih baik barangkali bisa didapatkannya musim ini karena sejauh ini ia sudah membuat kontribusi 25 gol dan 4 asis.
Menginjak 18 tahun berkarir di tim senior, Ronaldo sudah mengemas 725 gol. Apalagi yang kita ingin lihat darinya? Mari berhenti menuntut, dan bersama-sama kita menyaksikan Ronaldo menikmati sisa-sisa kejayaannya di sepak bola. Karena hari dimana ia menyatakan pensiun kelak, belum tentu ada pemain yang bisa mencapai dan melakukan apa yang Ronaldo lakukan. (ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: