Analisa Bursa: Melemah Terbatas
Oleh: Djie Hadi Kusumo
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minggu ini masih akan mengalami tekanan. Market akan bergerak melemah namun terbatas. Hal ini tak lepas dari sentimen negatif yang akan mengepung pasar. Seperti kerusuhan berbau rasial di Amerika Serikat yang belum sepenuhnya mereda. Juga suasana memanas antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Begitu juga dengan perkembangan COVID-19 yang penyebaran masih terus uptrend. Meski sudah mulai ada wacana kebijakan ‘new normal’. itu semua (masih) berdampak negatif bagi pasar.
Minggu lalu, sektor finance bergerak positif. Dan sebaliknya sektor konsumer melemah, namun tidak hanya melemah tipis. Maka untuk minggu ini, wait and see saja. Belum ada yang menarik. Pemberina kelonggaran melalui restrukturisasi oleh perbankan maupun multifinance kepada para debitur, tidak akan berdampak buruk.
Kinerja sektor keuangan, masih baik2 saja, karena restrukturisasi membuat bank masih mendapatkan cicilan hutang dari debitur. Sehingga tidak akan meningkatkan kredit macet yang terlalu tinggi.
Untuk emiten, saya kira ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) boleh dipantau jika harga turun ke 7.000. Akuisisi perusahaan terhadap pabrik mie instan besar (Pinehill) mendapat respon negative pasar karena menggunakan hutang dalam jumlah besar.
(Pada penutupan perdagangan minggu lalu, harga ICBP terkoreksi -2,1 persen. Dibuka dengan harga 8.325 per lembar saham, ditutup turun menjadi 8.150 per lembar. Saham ICBP ditransaksikan sebanyak 611.309 lot).
Mengenai emiten batu bara, sejauh ini belum menarik. Rencana pembangunan industri metanol di Kutai Timur oleh Grup Bakrie belum berdampak signifikan kepada BUMI. Karena belum dijelaskan mengenai kapan proyek akan di mulai dan berapa banyak batu bara yang akan disuplai oleh BUMI kepada proyek tersebut.
Minggu ini saya perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4.660 - resist 4.800. (fey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: