Peluang Usaha Musim Pandemi, Minyak Kelapa Murni Banyak Dicari

Peluang Usaha Musim Pandemi, Minyak Kelapa Murni Banyak Dicari

Samarinda, DiswayKaltim.com - Ika Kristin Diah Chusnul Chotimah memetik berkah ditengah wabah. Kejeliannya membaca peluang, membuatnya meraup untung. Produk Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni cap 2 Abang miliknya naik daun. Bermula dari kesulitan warga mendapatkan vitamin C, minyak kelapa murni menjadi pilihan. "Ada yang beralih ke VCO ini, sehingga permintaan lumayan meningkat," kata Ika, kepada Disway Kaltim, Kamis (28/5/2020). VCO merupakan ekstraksi minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar. Ekstrak VCO ini diambil dari pemisahan antara minyak dan santan kelapa. Proses pembuatannya melalui tahapan fermentasi. Kemudian churning atau proses pemisahan secara sentrifugal antara santan dan lapisan minyak. Lalu pendinginan dan pemberian aksi enzim untuk memisahkan antara minyak dengan air santan yang lembab. Prospek bisnis CVO cukup bagus. “Karena masyarakat telah mengetahui khasiat dari produk ini,” kata Ika lagi. “Apalagi di tengah ancaman pandemi COVID-19. Suplemen kekebalan tubuh tentu sangat dibutuhkan.” VCO mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Dengan berbagai manfaat. Meski belum ada penelitian lebih lanjut, VCO diklaim dapat mengobati diabetes, menekan pertumbuhan bakteri dan virus,  meningkatkan kekebalan tubuh,  membakar lemak berlebih. Serta dapat berfungsi sebagai antioksidan dan menurunkan kolesterol. Ika mengaku mulai mengetahui khasiat ektraksi minyak kelapa murni, sejak duduk di bangku kuliah. Saat mengambil jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) di Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman 2004 silam. Baru lah pada 2010 ia mulai memproduksi VCO secara rutin untuk diperjualbelikan. Namun saat itu, Ika masih terkendala oleh urusan pemasaran. Ia mengaku kesulitan untuk memasarkan produknya. Apalagi saat itu, penjualan melalui internet tak semasif sekarang. Belum lagi kendala lain. Seperti mahalnya harga bahan baku dan jumlah penghasilan yang sedikit. Berkat ketekunannya, perlahan-lahan bisnis ini mulai berjalan baik. Ika juga mulai mendalami ilmu marketing melalui berbagai pelatihan. Dan bergabung di market place untuk memasarkan produknya. Kini, Ika mengaku bisnisnya mulai berjalan stabil. Bahkan cenderung meningkat. Pelangganya pun sudah sampai hingga ke luar daerah. "Alhamdulillah sudah sampai Jakarta dan  Jawa. Walau pun baru dari temen saja yang membeli," ujar Ika. Produk ini dijual dengan harga Rp 45 ribu per 150 ml dalam kemasan botol.  Ika menjual produknya secara online melalui laman Facebook Instagram dan Whats App. Paling anyar, ia juga tergabung sebagai mitra Minishop.id. Platform website UMKM yang dikelolan BI Kaltim. Saat ini Ika dapat menjual VCO antara 40 sampai 60 botol. Dengan  omzet   sekitar Rp 2.7 juta per bulan. Namun melihat peluang yang masih besar dengan dukungan pemasaran modern, produk ini punya masa depan cerah. Karena itu, Ika berani mengurus untuk mendapatkan sertifikasi halal dan izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda (Diskes). VCO dapat dikonsumsi normal 2 kali sehari. Bisa langsung diminum seperti menginsumsi sirup atau madu. Ika lun berharap semoga bisnis VCO nya dapat semakin berkembang, dikenal, dan bermanfaat bagi masyarakat. "Semoga tambah maju dan dapat bantuan modal untuk mengembangkan ini. Walau pun kalau bisa ya modal sendiri," pungkasnya. (Krv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: