Inflasi Kaltim Turun 0,30 Persen, Agustus Diperkirakan Lebih Rendah Lagi

Inflasi Kaltim Turun 0,30 Persen, Agustus Diperkirakan Lebih Rendah Lagi

Gambar ilustrasi

Samarinda, DiswayKaltim.com- Inflasi Kaltim periode Juli 2019 mengalami penurunan 0,30 persen dibandingkan periode Juni, yakni 0,56 persen. Bahan makanan menjadi komoditas utama pendukung penurunan inflasi tersebut.

Hal demikian terungkap berdasar rilis Bank Indonesia Perwakilan (BI Pwk) Kaltim. Normalnya, konsumsi masyarakat setelah Idulfitri dan cuti bersama menjadi faktor utama penurunan harga bahan makanan sepanjang periode Juli.

“Inflasi bahan makanan sebesar 0,37 persen, sangat rendah dibandingkan periode sebelumnya, yaitu 2,33 persen (mtm)," beber Kepala BI Pwk Kaltim, Tutuk SH Cahyono melalui press rilisnya.

Adapun komoditas yang alami inflasi diantaranya daging ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah. Sementara itu, komoditas bahan makanan yang mengalami deflasi meliputi kacang panjang, ikan layang dan tomat.

Kendati inflasi rendah, namun harga cabai di pasaran justru fluktuatif, malah cenderung naik akibat musim kemarau. Akibatnya stok di pasaran pun mengalami kekurangan. Cabai merah, misalnya naik sembilan persen pada pekan kelima Juli menjadi Rp 70.200 per kilogram. Pun demikian dengan cabai rawit naik 17 persen menjadi Rp 81.900 per kilogram.

Yang patut diapresiasi, penurunan inflasi merupakan  imbas dari deflasi kelompok transportasi.

“Kebutuhan transportasi udara paling banyak menurun paska Idulfitri. Kemudian penurunan harga tiket pesawat dengan menurunkan tiket pesawat low cost carrier di hari dan jam off peak sejak 11 Juli, ternyata punya pengaruh besar untuk penurunan inflasi," bebernya lagi.

Adapun Samarinda dan Balikpapan masih menjadi kota penyumbang inflasi tertinggi. Inflasi Kota Tepian tercatat sebesar 0,59 persen. Pemicunya adalah konsumsi daging ayam ras, pembayaran kebutuhan sekolah dasar dan konsumsi cabai rawit.

Sedangkan Kota Beriman malah alami deflasi minus 0,08 persen (mtm) karena penurunan harga komoditas tomat sayur, kacang panjang, dan angkutan udara. BI memprediksi inflasi Agustus akan lebih rendah.

“Dampak dimulainya tahun ajaran baru diperkirakan tidak lagi mempengaruhi inflasi bulan depan, sehingga inflasi umum diperkirakan lebih rendah. Disamping itu, harga-harga komoditas bahan makanan juga diperkirakan mulai menurun," imbuhnya. (boy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: