Tingkatkan Upaya Preventif, Disdukcapil PPU Pasang Plastik Pembatas

Tingkatkan Upaya Preventif, Disdukcapil PPU Pasang Plastik Pembatas

Disdukcapil PPU terus membuka pelayanan dengan tetap menjaga jarak saat melayani pengunjung. (Robbi/DiswayKaltim) ==================== Penajam, Disway Kaltim - Berbagai upaya dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) guna mencegah penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) selama membuka pelayanan publik. Selain menyediakan tempat cuci tangan, ada ide yang menarik yaitu membuat sekat dari plastik transparan sebagai pembatas antara pegawai dengan pengunjung. "Kami dianjurkan oleh Dirjen Dukcapil untuk waspada dan berhati-hati untuk waspada menyikapi corona," kata Kepala Disdukcapil PPU Suyanto, ditemui di ruangannya, Senin (4/5/2020). Padahal, sebelum masa Covid-19, pihaknya juga telah membuka pelayanan Go-digital sejak tahun 2018. Yaitu pelayanan secara daring. Dan hingga sekarang sudah banyak yang menggunakan layanan tersebut. Kendati begitu, layanan tersebut belum secara maksimal dipergunakan oleh masyarakat. "Masih banyak masyarakat di PPU yang belum paham, bahkan tidak memiliki fasilitasnya. Jadi kami tetap membuka pelayanan tatap muka," jelasnya. Tetapi, untuk pelayanan tatap muka pihaknya telah menerapkan physical distancing. Seperti memberi jarak di setiap tempat duduk. Lalu, semua petugas juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, sarung tangan dan hand sanitizer serta tempat cuci tangan. Adapun setelah adanya petugas puskesmas di beberapa daerah yang ikut terpapar, ia berinisiatif untuk meningkatkan kewaspadaan. Plastik tersebut dipasang dari bawah ke atas dan membentang sesuai dengan lebar meja pelayananan. Tepat di depan petugas diberi lubang seperti loket dan beberapa bagian dirobek vertikal untuk akses pengambilan barang. Cara seperti itu dinilai praktis karena bisa membatasi kontak langsung antara petugas dan pengunjung tanpa mengganggu transaksi. "Kita harus terus waspada. Karena semua pegawai disini punya keluarga yang harus dilindungi juga. Sedangkan manusia itu belum tentu semua jujur. Nah, itu yang kami khawatirkan," pungkasnya. (RSy/Byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: