Kasus Korupsi Perusda AUJ Mulai Terkuak, Dandi Diwarisi Perusahaan “Sakit”

Kasus Korupsi Perusda AUJ Mulai Terkuak, Dandi Diwarisi Perusahaan “Sakit”

Dandi Prio Anggono menjalani pemeriksaan di Lapas Bontang seusai buron beberapa waktu lalu. (Istimewa) Bontang, Diswaykaltim.com - Persidangan kasus korupsi Perusda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) pelan-pelan mengurai benang kusut internal perusahaan. Kuasa hukum dari terdakwa Dandi Prio Anggono mengatakan, sejak kliennya memimpin perusahaan itu, kondisinya dalam keadaan “sakit” finansial. Perusda AUJ Bontang diketahui memiliki tunggakan utang sebesar Rp 12 miliar lebih. Bahkan perusahaan tak mampu untuk menyediakan operasional di internal. Kuasa hukum Dandi, Herman Ghozaly mengatakan berdasarkan pengakuan kliennya, sebelum memimpinnya, perusahaan sudah tak sehat. Tata kelola perusahaan pun masih mencontoh tradisi lama dari pejabat sebelumnya. Dandi disebut-sebut menjadi direksi dengan orang-orang lama di sekililingnya. Kantor dan sarana prasarana yang dibutuhkan pun tidak ada. Karena itu, Dandi melakukam upaya penyehatan. Hasil kajian akademis Perusda mengajukan penambahan dana penyertaan sebesar Rp 26 miliar untuk “menyehatkan” dan menjalankan roda bisnis sesuai dengan perencanaan pada kajian akademis. Hal tersebut sesuai dengan kajian bisnis yang dikerjakan akademisi dari Universitas Airlangga. “Ini yang diterima kan hanya Rp 16,9 miliar saja. Dikarenakan keterbatasan dana yang tersedia. Jadi ada beberepa rencana bisnis yang di-cancel,” ungkap Herman belum lama ini. Herman menyadari adanya kesalahan kliennya dari pengelolaan dana penyertaan modal. Namun demikian, Dandi tak seorang diri melakukan perbuatan tersebut. Ada pihak-pihak lain yang turut serta membantu praktik yang dilakukan oleh kliennya. “Ada peran serta dari pihak-pihak lain sebagaimana disebutkan dengan jelas dalam surat dakwaan JPU,” ungkapnya. Kasus korupsi Perusda AUJ mulai terkuak pada 2016. Saat itu, perusahaan tak mampu membayar gaji para karyawannya. Padahal pada medio 2015, perusahaan plat merah ini baru saja menerima dana penyertaan modal dengan total Rp 16,9 miliar. (ant/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: