Pedagang Resah karena Tak Berpenghasilan

Pedagang Resah karena Tak Berpenghasilan

Sejumlah lapak penjual di objek wisata di Kota Sangatta ini ditutup semenjak pandemi COVID-19 melanda Kutim. Akibatnya, sebagian pedagang berjualan secara daring. Mereka memanfaatkan media sosial. (Fitri/Disway Kaltim) Sangatta, Diswaykaltim.com - Seluruh pusat wisata di Kota Sangatta, Kabupaten Kutim, ditutup sementara. Taman-taman kota yang biasanya ramai dikunjungi warga, kini tampak lengang. Tak ada pengunjung. Menjelang sebulan sejak Pemkab Kutim mengimbau warga menerapkan social distancing pada 18 Maret lalu, suasana di Sangatta pun tampak sepi. Hal ini membuat ratusan pedagang yang biasa berjualan di pusat wisata itu resah. Shandy Ananda, pedagang yang biasa berdagang di Danau Folder Jalan Ilham Maulana, menjelaskan, semenjak keluar imbauan dari bupati Kutim, ia hanya berjualan di rumah. “Saya memanfaatkan sosial media untuk menjajakan dagangan. Namun omset turun hingga 80 persen,” ujarnya saat dikonfirmasi via seluler, Kamis (16/4/2020). Ia menambahkan, minimnya pendapatan selama pandemi corona memaksanya merumahkan dua karyawannya hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal yang sama pula diungkapkan Iwan. Salah satu pedagang makanan siap saji Facefood di Sangatta Town Hall ini mengaku, semenjak pandemi COVID-19 jumlah pembeli kian turun. Hal itu berdampak pada pendapatan hariannya. “Sejak akhir bulan Maret lalu, saya memutuskan untuk menutup kedai Facefood. Dan tidak menerima pesanan langsung maupun online. Akibat suasana tidak kondusif,” ungkapnya. Nazil, pria yang sejak awal tahun lalu berdagang di Taman Bersemi ex STQ ini mengalami hal yang sama. Imbauan social distancing membuat ia dan pedagang lainnya harus menutup total kedai dan lapaknya. “Pemasukan tidak ada. Ini menyakitkan bagi kami para pedagang. Meskipun kita hanya berjualan es, kopi, dan mi gorang, tapi itulah mata pencaharian kita,” pungkasnya. Dari pantauan media ini, tak hanya kedai kopi yang ditutup. Sejumlah restoran di Sangatta pun hanya menerima pesanan (take away). Ada pula restoran yang ditutup sementara. (fs/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: