Bagikan APD Gratis, AYL Minta Pemerintah Segera Identifikasi Masyarakat Terdampak COVID-19

Bagikan APD Gratis, AYL Minta Pemerintah Segera Identifikasi Masyarakat Terdampak COVID-19

Awang Yacoub Luthman (AYL) langsung turun ke jalan membagikan masker gratis kepada masyarakat di Tenggarong. (Rafii/Disway Kaltim) ==================== Kukar, Diswaykaltim.com - Persoalan pandemik Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kutai Kartanegara (Kukar), cukup menyita perhatian seluruh elemen masyarakat. Salah satunya oleh Mantan Ketua DPRD Kukar, Awang Yacoub Luthman (AYL). Merasa terpanggil. Paman dari Rita Widyasari ini turut meringankan beban masyarakat. Caranya dengan membagikan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan hand sanitizer. Baik ke rumah sakit, puskesmas, hingga masyarakat. Tak tanggung-tanggung. Jumlah APD yang dibagikannya mencapai 35 ribu masker dan hand sanitizer. Karena ia melihat saat ini, terjadi kelangkaan pada dua barang tersebut. Walaupun ada singgung AYL, harganya meningkat dibanding harga normal biasa. "Selain APD, kita juga bagikan kue kaleng dan susu beruang," ujar AYL kepada Disway Kaltim, Senin (13/4/2020) pagi. Dengan bantuan APD ini, AYL berharap bisa sedikit banyak membantu masyarakat yang kesulitan mencari dua barang tersebut. Sehingga ke depan harapnya, pemerintah daerah (Pemda) juga segera melakukan percepatan pengadaan masker di titik yang di anggap rawan. Seperti Loa Kulu, Loa Janan dan Tenggarong Seberang. Yang menjadi perlintasan menuju Samarinda dan Balikpapan. "Rencananya besok (Selasa,Red) sebesar 10 ribu masker dan hand sanitizer lagi kita bagikan di Loa Kulu, Loa Janan dan Tenggarong Seberang," terang AYL. Kemudian tambahnya, selain pemerintah melakukan identifikasi terhadap ketersediaan APD di tempat yang di anggap rawan. Identifikasi terhadap masyarakat miskin yang kehilangan mata pencaharian akibat COVID-19 juga harus dilakukan. Tentunya saran AYL, dengan melibatkan seluruh ketua RT di Kukar. Sehingga pemerintah daerah akan mudah mengidentifikasi warga mana saja yang memerlukan bantuan stimulan. Apakah itu berupa beras, gula, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. "Kalau sampai ada penurunan daya beli itu yg paling gawat," tutup AYL. (mrf/byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: