Universitas Mulia Siapkan Juknis Model Kuliah Online yang Ideal

Universitas Mulia Siapkan Juknis Model Kuliah Online yang Ideal

Agung Sakti Pribadi ==============   Tidak semua metode kuliah secara daring, mudah dilakukan. Faktanya, perlu sarana dan kesiapan seluruh civitas kampus agar prosesnya bisa berjalan mulus. Hal ini yang mendasari Universitas Mulia membuat Petunjuk Teknis (Juknis) model pembelajaran via online yang ideal; murah namun tetap menjaga kualitas belajar.   Oleh: Ryan P Amanta, Balikpapan REKTOR Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi, duduk di kantornya menatap smartphone. Hening. Kampus termegah di Balikpapan itu sepi, lantaran seluruh mahasiswanya diliburkan sebagai upaya social dan physical distancing. "Itu hasil angket yang kita lakukan. Respondennya adalah lebih dari setengah jumlah mahasiswa kita," ujarnya, setelah mengirimkan dokumen tersebut, via WhatsApp, Senin (6/4) kemarin.   Dokumen tersebut menjabarkan hasil kuesioner yang ditujukan kepada mahasiswanya. Mereka yang selama ini sudah mengikuti kuliah secara daring. Total responden sebanyak 788 mahasiswa berasal dari 13 program studi (Prodi). Ringkasnya, 48 persen merasa terbantu dengan adanya kuliah online. Sebanyak 23,8 persen merasa terbebani, dan 35,5 persen menyatakan netral. "Dari hasil survei ini kita akan bentuk suatu Juknis model pembelajaran online yang ideal," ungkapnya. Menurutnya, saat-saat seperti sekarang membuat semua pihak melakukan antisipasi dan terobosan. Terutama di dunia pendidikan. Universitas Mulia sendiri, kata dia, sudah menghentikan aktivitas perkuliahan secara tatap muka dan menggantinya dengan perkuliahan online sejak 17 Maret, lalu. "Dari hasil survei bisa dilihat, 54,6 persen mahasiswa yang ikut kuesioner merasa terbebani dengan tugas-tugas online. Kebanyak tugas, ini akan dievaluasi," pungkasnya. Meskipun belajar secara online bisa dilakukan kapan saja, namun pihaknya tetap mengikuti jadwal akademik yang sudah ditentukan. Presensi dosen dan mahasiswa juga sudah menggunakan Smart Integrated Academic System (SIAS). Sehingga sangat memudahkan pihaknya mendata absensi. Dengan sistem ini pula, dosen bisa membuka kelas secara online sesuai jadwal mengajar. Mengisi jurnal dan membuat QR Code. "QR Code itu yang di-scan secara online oleh mahasiswa untuk presensi," jelasnya. Agung menjelaskan, model kelas online di Universitas Mulia terbagi dalam tiga kategori. Pertama dengan cara video conference, menggunakan aplikasi Cisco WebEx, Zoom, Google Hangouts Meet, Skype. Kedua dengan menerapkan Learning Management System (LMS) menggunakan aplikasi Google Classroom, Moodle, Schoology. Dan yang ketiga penugasan online, dengan cara mengupload materi kuliah. Kemudian menyebarkan link materi tersebut kepada mahasiswa. Dari hasil survei ternyata model kelas yang paling disukai adalah video conference, tapi di sisi lain juga paling menambah biaya bagi mahasiswa. "Biaya video conference ini sebelumnya tidak pernah kita prediksi, ternyata bisa semahal itu," ungkapnya. Ia mencontohkan, biaya sekali konverensi video selama 40 menit secara live streaming yang dilakukan dosen terhadap delapan orang mahasiswa, bisa menghabiskan kuota bergiga-giga. "Mungkin bagi mahasiswa yang menggunakan wifi IndieHome tidak masalah, tapi bagi yang menggunakan kuota data seluler pasti terasa berat," ungkapnya. Pihaknya memperhitungkan mahasiswa yang saat ini indekos, kemudian diminta mengikuti sistem belajar seperti itu, rasanya seperti ada biaya tambahan. Begitu juga dengan mahasiswa yang saat ini pulang kampung. Tentu saja kecepatan internet menjadi kendala bagi mereka. "Ini yang menjadi kendala dan akan dievaluasi," ujarnya. Saat ini, kata dia, juknisnya sudah disiapkan. Melalui juknis ini ia berharap agar perkuliahan secara online sudah teratasi, dari segi biaya, kenyamanan mahasiswa dalam memilih metode belajar, agar bisa diterapkan di masa mendatang. (dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: