Ketika Kampus Tarapkan Kuliah Online, Sudarman: Tetap Butuh Tatap Muka

Ketika Kampus Tarapkan Kuliah Online, Sudarman: Tetap Butuh Tatap Muka

Sudarman memperlihatkan sistem mengajar daring untuk mata kuliah Micro Teaching kepada mahasiswa semester 6 Prodi Pendidikan Ekonomi. =================   Kuliah dengan sistem daring memang tambah memudahkan. Namun, tatap muka tetap masih diperlukan. Setidaknya jika kondisi pandemik sudah mulai pulih. Menurut Sudarman, dosen Unmul, sistem daring hanya pelengkap dengan porsi 60 - 40 persen. Oleh: Khajjar Rohmah, Samarinda BERDASARKAN Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Nomor 1067/UN17/TU/2020. Per tanggal 16 Maret 2020, sistem kuliah di kampus Unmul beralih ke dalam jaringan (daring). Hal ini dilakukan, dalam rangka mendukung program social dan physical distancing dari pemerintah. Antisipasi penyebaran pandemik COVID-19. Sejak itu lah Sudarman, Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul. Mengalihkan sistem pembelajaran yang semula di kelas, ke sistem online. Rencananya, sistem kuliah daring ini akan berlaku hingga 30 April mendatang. “Iya, sudah dialihkan ke sistem online semua sekarang,” kata Sudarman yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu  (LP3M) Unmul, Rabu (1/4). Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan sistem daring ini, tim Disway Kaltim pun diberi kesempatan untuk bergabung di salah satu kelas onlinenya. Melalui kanal aplikasi video konferensi, Zoom. Saat itu, Sudarman sedang memberikan mata kuliah Micro Teaching kepada mahasiswa semester 6 Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Unmul, Rabu, (1/4) pukul 14.00 Wita. Proses pembelajaran berlangsung lancar dan interaktif. Sudarman memaparkan materi sambil menampilkan power point berisi bahan ajarnya. Kelas tersebut dihadiri 44 partisipan. Bahkan di tengah penjelasan materi, Sudarman tak segan meminta mahasiswanya untuk mengajukan pertanyaan. Untuk memancing interaksi dua arah antara dosen dan mahasiwa. “Ayo Joshua, silakan ajukan pertanyaan. Kalau tidak bisa ditanya, minimal harus bisa bertanya,” sebut Sudarman memanggil salah satu mahasiswanya. Usai pembelajaran, Sudarman menjelaskan kepada Disway Kaltim, dalam sehari ia biasa mengajar tiga kelas. Selain FKIP, Host Program Sang Guru di Radio Mahakam FM ini, juga mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Ia mengaku tak memiliki banyak kendala, selama melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui sistem daring. Hanya memang, perlu menyiapkan diri, baik secara kemampuan dan materi bahan ajar. Karena, tak semua dosen terbiasa dengan sistem daring seperti ini. Proses pembelajaran daring per satu kali pertemuan berlangsung selama 1,5 jam. Dengan kapasitas maksimal 100 partisipan. Dengan waktu break per 40 menit. Untuk menunjang proses pembelajaran daring, Sudarman juga melengkapi mahasiswa dengan materi bahan kuliah. Ia biasa membagikan materi dalam bentuk video di YouTube. Maupun materi dalam bentuk dokumen di akun Mulawarman Online Learning System (MOLS). Yang bisa diakses mahasiswa menggunakan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) masing-masing. Di akun MOLS tersebut, kata Sudarman, mahasiswa juga dapat melakukan aktivitas pembelajaran lainnya. Seperti video conference yang terkoneksi dengan aplikasi Zoom dan Google Hangout. Pengumpulan tugas, dan mengakses nilai. “Karena MOLS terintegrasi dengan SIA (Sistem Informasi Akademik, Red.) Unmul,” terang Sudarman. Selain KBM, Sudarman juga melakukan bimbingan tugas akhir mahasiswa dan sidang skripsi secara online. Meski terbiasa menggunakan sistem daring, Sudarman menyebut kuliah tatap muka tetap harus dilaksanakan. “Untuk menanamkan roh pembelajaran, harus ketemu langsung sebagai bentuk penegasan juga. Persentasenya 60:40. Online hanya pelengkap saja,” terangnya. Namun dengan kondisi sekarang, pertemuan langsung tentu sukar dilakukan. Oleh sebab itu, Sudarman berharap agar wabah COVID 19 cepat segera berakhir. Supaya keadaan bisa kembali normal dan kondusif. Serta aktivitas belajar mengajar bisa kembali dilakukan di kampus. (dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: