Komentar Pemain Borneo FC Terkait Pandemi COVID-19
Di balik banyak sisi buruk akibat corona, Sultan merasa kini ia lebih dekat dengan keluarga. (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com- Persepakbolaan Indonesia dipastikan vakum hingga akhir Mei. Mengenai kelanjutannya pun, masih menjadi teka-teki. Jika pada Juli pandemi COVID-19 masih merebak, kemungkinan besar Liga 1 dan 2 2020 benar-benar akan dihentikan agar tak mengganggu jalannya Liga Indonesia musim 2021.
Seluruh pemain profesional kini sedang berada di rumahnya masing-masing. Menyusul sikap klub yang meliburkan pemainnya. Namun liburnya pemain sepak bola ini tetap dalam pantauan tim. Borneo FC Samarinda misalnya, seluruh pemain aktif diminta untuk tetap berada di rumah.
Memiliki keterbatasan gerak, tak membuat Sultan Samma merasa kikuk. Ia justru bisa mengambil sedikit hikmah dari masa liburnya saat ini. Sultan Samma diketahui tidak hanya berstatus pemain Borneo FC. Di luar sepak bola, Sultan bekerja di salah satu perusahaan daerah di Samarinda. Selain itu, pemain 33 tahun juga tengah menempuh perkuliahan di salah satu Perguruan Tinggi swasta.
Kini Sultan harus melakukan seluruh tugasnya di rumah. Berlatih sebagai pemain sepak bola, bekerja sebagai pegawai perusahaan, dan melanjutkan mata kuliah. Semua dikerjakan dari rumah.
"Yang paling utama saya jaga adalah kesehatan. Olahraga, kerja, belajar, dan main sama anak. Semua saya kerjakan setiap hari di rumah," kata pemain bernomor punggung 22 itu, Senin (6/4).
"Kuliah juga diliburkan, jadi sistemnya online. Awalnya aneh juga, tapi lama-lama jadi terbiasa. Jadi lebih santai sih, sekarang ini," tambahnya lagi.
Seperti disebut di atas, Sultan mengaku merasakan banyak pembelajaran dari wabah COVID-19 yang tengah melanda Indonesia saat ini. Walau diakuinya lebih banyak hal buruk yang terjadi.
"Ada sisi baik dan buruknya. Baiknya, kita bisa lebih peka pada alam. Lebih menjaga kebersihan dan kesehatan yang kerap kita abaikan. Serta sadar bahwa semua yang ada di dunia ini milik Allah SWT. Selain itu kita jadi lebih banyak waktu untuk kumpul dengan anak dan istri di rumah," jelasnya.
"Tapi sisi buruknya virus ini sangat berbahaya. Tak hanya mempengaruhi kesehatan, tapi juga ekonomi. Maka harus cepat diputus mata rantainya agar tidak semakin melebar," lanjut Sultan.
Sebagai seorang muslim, Sultan Samma memiliki harapan yang sama dengan kebanyakan umat islam lainnya. Yakni ingin saat ramadan nanti, COVID-19 sudah reda sehingga bisa menjalankan ibadah puasa dengan normal lagi. (ava/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: