Pendapatan Driver Ojol Turun Drastis

Pendapatan Driver Ojol Turun Drastis

Ilustrasi para driver ojol yang sedang menunggu penumpang. (Istimewa) Oleh: Rafii (Wartawan Disway Kaltim) Sesuatu yang kecil. Namun berdampak besar. Mungkin itu yang bisa disematkan ke Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Hampir semua lini diserang. Di sisi ekonomi, semua terdampak. Sektor pekerja informal turut merasakan dampaknya. Salah satunya driver ojek online (ojol). Edy, salah satu driver ojol di Tenggarong, mematok target penghasilan setiap hari. Ia mengaku sehari-hari hanya bekerja sampai pukul 18.00 Wita. Namun sekarang ia harus rela bekerja hingga tengah malam. Untuk mengejar target harian. Sayang, pendapatannya tak sampai Rp 100 ribu per hari. “Perkiraan kira-kira 40 persen-lah (turun pendapatan, red.),” ujarnya datar. Penurunan pendapatannya lantaran saat ini banyak pelajar dan pegawai diliburkan. Sehingga jumlah penumpang turun drastis. Orang-orang lebih banyak yang pesan makanan. “Palingan cuma satu atau dua penumpang,” sambungnya. Biaya order makanan lebih murah dibanding orderan penumpang. Edy menyebut, orderan jenis penumpang tergantung jauh dekatnya jarak pengantaran. Sehingga bervariasi. Ongkosnya lumayan tinggi. Sedangkan orderan makanan paling tinggi Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu. Edy berkisah mengenai perasaannya saat bekerja di tengah wabah pendemi COVID-19. Ada rasa takut tiap kali mengantar orderan. Terlebih orderan penumpang. Namun ia tetap berpikir positif. Tentunya tetap waspada. “Namanya tuntutan hidup. Mau enggak mau harus jalani,” ujarnya sambil tersenyum. Namun di balik itu, ada berkah tersendiri untuknya dan teman-temannya yang berprofesi sebagai driver ojol. Ada saja customer yang berbaik hati untuk memberi uang tip. Meskipun tidak setiap hari. Dari uang kembalian yang tidak mau diterima pelanggan. Ia mengaku pernah mendapat Rp 30 ribu dari seorang pelanggan. Pernah satu waktu ia mengantarkan barang ke customer. Saat pulang, Edy dibekali sekarung beras dan dua piring telur ayam. “Mungkin dari mereka udah paham sama keadaan kita,” ucapnya. Ia berharap agar wabah ini segera berakhir. Edy mengaku tidak tenang dan waswas. Pendapatannya pun turun drastis. “Cepat punahlah. Mudahan tidak lama,” pungkasnya. (mrf/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: