KONI Kaltim Terapkan Lock Down, Atlet Layar Kaltim Tetap Berlatih
Tim layar Kaltim masih berlatih di tengah kondisi sulit saat ini. (IST) Samarinda, DiswayKaltim.com- KONI Kaltim telah menerapkan lockdown. Artinya seluruh aktivitas keolahragaan beserta program latihan cabor untuk persiapan PON XX Papua harus ditangguhkan sampai waktu yang belum ditentukan. Teranyar, TC Sentralisasi panjat tebing terpaksa dibubarkan karena tak mau mengambil resiko terkait kesehatan atletnya. Namun cabor layar tetap melakukan program latihan. Hanya memang, terdapat beberapa penyesuaian mengingat penyebaran COVID-19 semakin masif belakangan. Pihak kepolisian setempat dalam hal ini Polsek Tanjung Batu, Berau, tempat pemusatan latihan layar Kaltim berada sudah melarang segala aktivitas yang melibatkan banyak orang di wilayah hukum Kecamatan Tanjung Batu. "Khusus atlet yang dipersiapkan untuk PON dan atlet pelapis masih berlatih. Tapi di rumah masing-masing. Kebetulan 12 atlet PON kami memang berasal dari Tanjung Batu semua. Ya, sedikit ada keuntungan karena kami masih bisa berlatih walau memang caranya berbeda dari biasanya," terang Ketua Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Kaltim, Teddy Abay, Kamis (26/3) kemarin. Tetap dilanjutkannya program latihan ini dijelaskan Teddy karena memang sejak awal Porlasi Kaltim menerapkan pola satu pelatih untuk dua atlet. Awalnya pola ini dimaksudkan agar pelatih bisa fokus pada progres atlet. Karena dengan hanya menangani dua atlet, program latihan bisa lebih intensif. Tak pernah disangka sebelumnya jika sistem seperti ini bisa membawa manfaat dalam situasi sulit seperti sekarang ini. "Jadi kan saat latihan hanya bertiga. Fisik atlet saat ini kami genjot karena menyesuaikan keadaan. Tapi kalau mereka mau latihan teknik, mau berlayar, bisa langsung ke laut. Kan yang penting tidak ramai-ramai. Kalau hanya dua atlet, lalu jaraknya kami atur minimal 1,5 meter, saya rasa aman," lanjutnya. Meski beberapa cabor memutuskan untuk membatasi program latihan. Bahkan cenderung merumahkan atlet, Teddy enggan melakukan itu karena penghentian latihan bisa berdampak pada kondisi atlet. Terlebih situasi di Tanjung Batu yang relatif jauh dari keramaian kota, masih memungkinkan atletnya untuk berlatih walau dengan unit-unit kecil. "Kami harus terus bergerak. Walau memang beberapa daerah yang layarnya cukup kuat seperti DKI, Jabar, Jatim, dan Bali sama sekali tak bisa melakukan latihan, kami harus terus berlatih. Karena memang target kami tinggi. Yaitu 7 medali emas. Selagi bisa latihan, kami akan lakukan," tegasnya lagi. Secara prinsip, Pengprov Porlasi Kaltim tetap mematuhi imbauan pemerintah soal social distancing. Maka seluruh kegiatan Porlasi Kaltim di pusat pelatihan layar dihentikan sama sekali kecuali atlet PON dan pelapisnya saja. Di luar itu, seluruh atlet binaan yang mencapai 150 orang tidak diperkenankan untuk datang ke tempat latihan walau sekedar melihat saja. Seluruh atlet binaan maupun atlet PON juga dilarang untuk keluar dari Tanjung Batu apa pun keperluannya. (ava/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: