Sektor Konstruksi Kerek Kinerja Perbankan  

Sektor Konstruksi Kerek Kinerja Perbankan  

Proyek perluasan kilang Balikpapan tengah tahun ini diperkirakan akan memasuki tahap konstruksi. Mega proyek ini diharapkan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan. (Dok/Disway) Balikpapan, DiswayKaltim – Sektor konstruksi menjadi pendorong meningkatnya kinerja perbankan di Balikpapan. Terbukti, sektor itu menjadi salah satu komponen meningkatkan angka kredit. Hal ini terungkap dalam laporan kinerja perbankan yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Kamis (20/2/2020). “Kinerja kredit di Balikpapan didorong oleh kenaikan kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 22,76 persen (yoy) terutama didorong oleh meningkatnya aktivitas konstruksi pada triwulan IV-2019,” kata Kepala KPw BI Balikpapan, Bimo Epyanto. Meningkatnya kredit pada sektor konstruksi dipengaruhi oleh banyaknya proyek pembangunan yang sedang berjalan, salah satunya proyek RDMP RU V. Selain itu, kredit investasi juga tercatat tumbuh lebih tinggi sebesar 9,22 persen (yoy) didorong oleh realisasi investasi bangunan. Di sisi lain, kredit konsumsi tumbuh melambat sebesar 2,87 persen didorong kontraksi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar -0,65 persen (yoy). Kondisi ini sejalan melambatnya permintaan properti sebagaimana tercermin dari penurunan penjualan unit rumah sesuai hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR). Hal yang sama juga terjadi pada penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor yang menurun sebesar -0,71 persen (yoy). Dari sisi risiko kredit, kualitas penyaluran kredit secara keseluruhan membaik dibandingkan triwulan III-2019. Rasio NPL tercatat turun dari 5,33 persen pada triwulan III-2019 menjadi 4,71 persen pada triwulan IV-2019. Sementara itu, risiko likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio Loans to Deposit Ratio (LDR) sedikit meningkat pada level 100,86 persen yang menunjukkan adanya sumber financing dari luar Balikpapan. “Secara umum, kinerja perbankan Kota Balikpapan pada triwulan IV-2019 meningkat didorong pertumbuhan kredit dan aset perbankan meskipun tidak diimbangi dengan kenaikan dana pihak ketiga,” kata Bimo Epyanto lagi. Kredit tercatat sebesar Rp 28,9 triliun atau meningkat sebesar 11,44 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2019 yang sebesar 2,50 persen (yoy). Sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh melambat dari triwulan III-2019 yang sebesar 9,98 persen (yoy) menjadi 8,53 persen (yoy) atau sebesar Rp 28,7 triliun. Peningkatan kredit perbankan mendorong kenaikan aset perbankan sebesar 12,94 persen (yoy) atau menjadi Rp 36,29 triliun. Sedangkan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) oleh perbankan di Balikpapan pada triwulan IV 2019 tumbuh melambat. Hal itu, kata Bimo Epyanto, akibat rendahnya pertumbuhan deposito dari 11,54 persen (yoy) pada triwulan III-2019 menjadi hanya sebesar 1,59 persen (yoy) pada triwulan IV-2019. “Disi lain tabungan dan giro tumbuh meningkat, yang masing-masing sebesar 7,37 persen (yoy) dan 24,33 persen (yoy),” sebutnya. Sementara itu, rasio Current Account Saving Account (CASA) menunjukkan komposisi dana murah (giro dan tabungan) perbankan di Balikpapan mencapai 69,18 persen. Sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 67,31 persen. Kinerja perbankan pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat mempertimbangkan sejumlah peluang terutama sektor konstruksi yang mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan khususnya dengan efek positif pembangunan proyek RDMP.   Selain itu juga didorong peningkatan aktivitas perdagangan dan penyediaan akomodasi seiring rencana pemindahan ibu kota negara di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas perbankan. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: