Tenaga Kerja Berau yang Berprestasi: Kuncinya Ingin Berkembang atau Tidak
Heri Kamrani Heri Kamrani, salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di Kabupaten Berau, yang sukses bersaing di dunia tenaga kerja. Kini, pria kelahiran Kampung Sukan Tengah, 22 September 1977 ini, menempati posisi Kepala Bagian (Kabag) Plant OB Loader di Site Lati PT BUMA. ARJUNA MAWARDI, Tanjung Redeb PERJALANAN kariernya tidak terlepas dari “pahitnya” dunia kerja. Heri -sapaan akrabnya- merupakan lulusan Madrasah aliyah Negeri (MAN) Tanjung Redeb tahun 1997, tidak memiliki pengalaman maupun basic dunia kerja pertambangan batu bara. Pengalaman dunia tambang didapatkan secara otodidak, ketika bekerja di salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Berau, menjadi helper mekanik. Lima tahun menuntut ilmu, Heri memutuskan peruntukan mencari pengalaman di perusahaan lain, dan memilih PT BUMA, sebagai sandaran mencari pundi-pundi rupiah. Heri bergabung dengan PT BUMA pada 16 Juli 2002, meski ekspektasi menjadi mekanik tak tercapai dan hanya diterima sebagai helper mekanik alat-alat berat (A2B). “Karena unit A2B yang digunakan kerjaan sebelumnya dengan BUMA berbeda, akhirnya ditempatkan sebagai helper mekanik,” katanya kepada Disway Berau, Kamis (30/1). Selama delapan bulan menunjukkan kinerjanya, manajemen BUMA menaikkan posisi atau jabatan menjadi junior mekanik A2B dan tahun 2005 menjadi senior mekanik A2B. Setahun menjalani sebagai senior mekanik A2B, kembali diangkat menjadi Foreman A2B tahun 2006 dan supervisor A2B tahun 2007. Hingga akhir tahun 2011, Heri ditempatkan di posisi penting manajemen BUMA sebagai Kabag A2B. Setelah itu, tahun 2012, dipindahkan menjadi Kabag Plant site Binungan-Suara (Binsua). Saat ini BUMA Binsua Run Up dan volume produksi meningkat dan diperlukan posisi manajer di sana, Heri kembali dimutasi ke Site Lati tahun 2014 dan menempati jabatan TAC manajer. Tahun 2015 saat itu, dirinya kembali diberikan kepercayaan menjadi Pjs Manajer Site Lati dan hingga 2016-2019 menempati posisi-posisi penting di dalam manajemen BUMA, hingga kini menjabat sebagai Kabag Plant OB Loader di site Lati. “Dari seluruh karier yang telah saya lewati, tidak terlalu berpikir posisi, karena sudah ada yang ngatur. Tapi kepercayaan manajemen BUMA sangat luar biasa kepada saya,” tuturnya. Heri mengungkapkan, pertama kali kerja di BUMA sangat jauh berbeda saat ini. Dulu, belum ada standar pekerjaan yang dilakukan dengan semaksimal, sesuai SOP. Benar-benar, kata dia, bekerja dari nol hingga berkembang pesat saat ini. Sedangkan dari perkembangan development PT BUMA, tidak membedakan suku, agama, rasa dan antargolongan (SARA), siapapun diberikan kesempatan yang sama untuk dipromosikan dan menduduki posisi jabatan. Namun, mengisi jabatan seperti proses di sekolah, ada penilaian yang dilakukan untuk mengisi raport untuk menentukan murid berprestasi. Begitupun BUMA, memiliki Key Performance Indicators (KPI) yang menjadi standar penilaian untuk mengisi posisi jabatan. “Setiap tahun dilakukan review, dan dalam setahun dilakukan dua kali penilaian masing-masing individu karyawan. Saya sangat mengerti BUMA, sejak dulu tidak ada yang berubah atau berbeda. Penilaian tanpa membedakan antara pekerja lokal maupun non lokal. Tidak berpatokan pada jenjang pendidikan, karena itu tidak menjadi parameter untuk dinaikkan jabatan,” terangnya. Dia menegaskan, jenjang karier di BUMA sudah memiliki jembatan masing-masing karyawan untuk mencapainya. Tinggal dilalui, diikuti tahapannya prosesnya dan akan ada kesempatan yang diberikan Manajemen BUMA mengisi jabatan. “Bukan masalah waktu, mengisi jabatan juga melihat kebutuhan organisasi. Jadi karier itu berproses. Bahkan, banyak orang lokal yang sudah menempati posisi penting di BUMA,” ucapnya. Oleh karena itu, dirinya mengajak seluruh tenaga kerja lokal untuk tidak takut atau minder bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah Kabupaten Berau. “Karena, tiap orang memiliki keahlian yang berbeda-beda. Semuanya tergantung pada individu masing-masing, kuncinya hanya ingin berkembang atau tidak,” pungkasnya.(*/app)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: