Terjadi Lagi, Oknum Guru Lecehkan Murid Akhirnya Dilaporkan TCR PPA Kaltim ke Polresta Samarinda

Kapolresta Samarinda, Hendri Umar Saat menjelaskan kasus penyidikan pelecehan anak sekolah.-(Disway/Mayang)-
“Sehingga saya bersama dengan orang tua korban maupun korban, datang membuat laporan resmi di Kepolisian," jelasnya.
"Hari ini (Kamis) tanggal 13 Febuari dari jam 10 kami melakukan pelaporan secara resmi, dari lima anak yang melakukan pelaporan 4 anak diperiksa satu sebagai pembuat Laporan Polisi (LP) dan 3 sebagai saksi korban," ujarnya.
Terkait bentuk pelecehan yang dialami oleh para korban, Rina menegaskan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.
BACA JUGA : Merasa Dikambinghitamkan di Kasus Tambang Ilegal, Rohmad akan Laporkan Balik Pemilik Hotel Tirta
“Yang jelas, perbuatan dari pelaku tersebut sudah memenuhi unsur bentuk pencabulan,” tegasnya.
Sebelumya, orang tua salah satu korban mengatakan dirinya diberitahu oleh sang istri, bahwa anaknya tersebut telah menjadi korban pelecehan atau cabul oleh gurunya di sekolah.
“Saat ditanya ibunya awalnya dia gak mau ngaku, tetapi setelah didesak sama, baru dia bilang kalau dia (korban) dipeluk, dicium dan dadanya dipegang oleh gurunya,” katanya belum lama ini.
Kejadian tersebut terjadi di toilet sekolah, Rabu (5/2/2025) lalu.
”Saat itu teman anak saya melihat oknum guru ini keluar dari toilet, kemudian disusul anak saya,” jelasnya.
Perbuatan oknum guru tersebut dari pengakuan sang anak, dikatakannya baru pertama kali dialaminya. "Berdasarkan informasi para orang tua, ada lebih satu satu orang korbannya, tapi tidak tahu berapa,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar mengatakan menerima dua laporan terkait dugaan pelecehan oleh oknum guru di Samarinda.
BACA JUGA : Terdakwa Kasus Tambang Ilegal di Lahan Hotel Tirta Dituntut 2,5 Tahun Penjara, Ini Hal-hal yang Meringankan
Pertama Kasus pelecehan di Salah satu sekolah di Samarinda Utara. Kemudian, terbaru, laporan dari Orang tua Siswa di salah satu Sekolah di Samarinda Ilir.
"Ada dua laporan terkait oknum guru, yang satu itu ada dua orang korban. Nah satu korban sempat melawan, satu anak lain sudah terjadi tapi tidak bersetubuh cuman pelecehan di cium. Dan oknum itu sudah diamankan dan kami tetapkan menjadi tersangka," paparnya.
"Sementara yang korbannya ada tujuh anak, kami baru terima laporannya. Dan masih dalam proses penyedikan, Insya Allah minggu depan akan kami rilis lengkap,” tutup Hendri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: