Warga Keluhkan Dampak Kesehatan Akibat Banjir di Bengkuring

Kondisi banjir yang terjadi di Bengkuring, Samarinda. -salsabila/disway-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Setelah hampir sepekan, banjir yang merendam Jalan Bengkuring Samarinda berangsur-angsur mulai surut, pada Minggu (2/2/2025).
Namun akibat banjir tersebut, warga mulai merasakan dampak kesehatan. Beberapa mengeluhkan terjangkit berbagai penyakit seperti demam, gatal-gatal dan diare akibat paparan air banjir yang kotor.
Kondisi itu, diperparah dengan curah hujan yang masih terjadi pada Kamis (30/1/2025) lalu, yang memperlambat proses pemulihan lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit.
Untuk membantu warga, pemerintah dan berbagai pihak telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan bahan pokok ke sejumlah titik pengungsian.
BACA JUGA:Warisan Banjir di Wilayah Samarinda dan Kukar, Akmal: Pemangku Kebijakan Harus Pentingkan Masyarakat
BACA JUGA:Banjir di Sejumlah Titik, Polda Kaltim Lakukan Patroli dan Evakuasi
Sayangnya beberapa warga lebih membutuhkan obat-obatan. Seperti minyak kayu putih, obat gatal dan obat demam.
Sunarji, salah satunya. Ia bilang bahwasanya masyarakat saat ini sangat membutuhkan obat-obatan.
“Kami sangat membutuhkan obat-obatan karena warga di daerah paling dalam yakni RT 36, RT 37, RT 38 mulai mengalami gatal-gatal dan diare,” ujar Sunarji, salah satu warga terdampak.
Begitupun Jhon, warga lain yang mengeluhkan kurangnya pasokan obat-obatan di daerah terdampak.
BACA JUGA:Kapolresta Samarinda Salurkan Bantuan Sosial untuk Korban Banjir di Sempaja Timur
BACA JUGA:Dapur Umum Gunung Lingai Siapkan 5.000 Porsi untuk Korban Banjir
Stok obat-obatan justru habis. Kesehatan dirinya dan keluarganya ikut berimbas. Jhon mengaku sangat membutuhkan minyak kayu putih, obat demam dan peralatan medis lainnya.
Di beberapa wilayah, khususnya di Bengkuring ketinggian air masih mencapai satu meter. Sehingga warga kesulitan beraktivitas dan mengakses fasilitas kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: