Samarinda Soccer Internasional Cup Diikuti 30 Tim, 4 Negara Asean Batal Hadir

Samarinda Soccer Internasional Cup Diikuti 30 Tim, 4 Negara Asean Batal Hadir

Tanpa 4 tim luar negeri, SSI Cup tetap berjalan meriah (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Minggu (26/1/2020) siang, tak menyurutkan semangat tim-tim yang berlaga di Samarinda Soccer Internasional (SSI) Cup 2020, di Stadion Madya Sempaja, Samarinda. Di bawah guyuran hujan, mereka terus memainkan pertandingan berformat 2 x 20 menit tersebut, mengingat turnamen sudah memasuki babak akhir.   Di partai pamungkas, Tim asal Sulawesi Tengah, Poso Football Academy berhasil menggandakan perlawanan tim tuan rumah sekaligus favorit juara, SSB Harbi Putra dengan skor 1-0 lewat satu-satunya gol dari Muhammad Diki Alamsyah.   Turnamen ini sedianya diikuti oleh 5 negara yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. Namun tim-tim dari negara tersebut di atas gagal ambil bagian karena alasan pembiayaan.   "Saya antar langsung undangannya ke negara-negara tersebut. Semuanya siap ambil bagian. Namun Thailand, Brunei, dan Singapura, akhirnya konfirmasi tidak bisa bergabung karena masalah biaya," kata ketua pelaksana SSI Cup, Erwin usai penyerahan hadiah. Dijelaskan Erwin, Malaysia hampir pasti bergabung. Dan sudah disiapkan segala sesuatunya dari transportasi dari dan ke bandara, penginapan, hingga konsumsi. Namun 3 hari jelang turnamen, Malaysia membatalkan keberangkatan dengan alasan serupa. "Mereka salah perhitungan tiket pesawat. Setelah dihitung ulang, ternyata biaya mereka tidak cukup walau segala keperluan di sini kami tanggung," jelas Erwin. Namun tanpa kehadiran tim dari 4 negara Asean tersebut, SSI Cup tetap berlangsung meriah. Pasalnya, 30 tim dari 6 provinsi berhasil dihimpun untuk mengikuti turnamen yang berlangsung sejak Jumat, 24 Januari 2020 tersebut. Enam provinsi yang mengirimkan timnya adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur selaku tuan rumah sekaligus mengutus 17 klub dari berbagai kota/ kabupaten. Di turnamen ini sendiri, mempertandingkan sepak bola untuk kategori usia 12 tahun ke bawah. 12 Pemain Mewakili Indonesia di Ajang Internasional Selain sebagai ajang klub usia dini se-Indonesia, turnamen ini juga sekaligus menjadi seleksi untuk persiapan Indonesia menuju ajang Internasional di Malaysia Maret mendatang. Tim seleksi pun sudah memiliki bayangan 12 pemain yang nantinya akan diboyong. "Sudah terlihat 12 pemain yang akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur Maret nanti. Kita tidak ambil hanya dari tim pemenang, melainkan pemain-pemain terbaik dari berbagai tim sesuai posisinya," lanjut Erwin. Namun begitu, setelah turnamen ini, tidak serta-merta pemain dimaksud akan langsung dikumpulkan. Tim pelatih akan lebih dulu menyiapkan program latihan sebelum berangkat ke Malaysia. "Anak-anak harus pulang dulu ke daerahnya masing-masing. Belum tahu akan dikumpulkan kapan dan dimana pemusatan latihannya. Akan kami bicarakan terlebih dahulu," tuturnya. Sebelum itu, Erwin berharap agar para orang tua pemain dapat memberi dukungan yang semestinya kepada anaknya. Bagaimanapun, pembinaan atlet usia dini terkhusus sepak bola tidak bisa dilakukan secara instan jika ingin berprestasi di masa mendatang. "Yang sering jadi kendala itu dukungan orang tua yang berlebihan. Melebihi pelatih. Sehingga anak-anak jadi terbebani dan sulit berkembang," tutup Erwin. (ava/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: