Secara Fisik Atlet Kaltim Bisa Raih 5 Besar
Hasil tes fisik atlet dirasa sudah mumpuni untuk kejar target 5 besar (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Dari 3 hari tes fisik bagi 319 atlet PON Kaltim dari 33 cabang olahraga yang berlangsung sejak 14 Januari 2020 di Stadion Madya Sempaja Samarinda, tim konsultan sudah mendapat gambaran mengenai kekuatan atlet Kaltim, meski baru penilaian awal yang mungkin saja mengalami naik turun seiring masa persiapan. Setiap selesai melakukan tes fisik, masing-masing penguji akan langsung merumuskan berapa skor yang didapat setiap atlet di hari yang sama. Nantinya, hasil penilaian ini akan jadi pondasi awal untuk persiapan menghadapi PON XX Papua 2020. "Setelah dirumuskan, penilaian langsung keluar. Hasilnya ya, rata-rata standar lah. Ada yang sangat baik, baik, serta beberapa masih ada yang kurang dan langsung kami komunikasikan dengan pelatih di cabornya," kata konsultan teknik KONI Kaltim, Dikdik Zafar Sidik disela-sela uji fisik, Kamis (16/1/2020). Secara keseluruhan, menurut pria yang dalam waktu dekat menjadi profesor itu, hasil tes fisik atlet PON Kaltim sudah menggembirakan. Artinya sejak Pra-PON, atlet dianggap mampu menjaga kestabilan fisiknya. Disinggung apakah dengan hasil tes fisik kali ini sudah memungkinkan Kaltim mampu meraih zona 5 besar, Dikdik tak menampiknya. "Insyaallah bisa. Posisi 5 besar bisa kita pertahankan, walaupun agak berat," kata Dikdik. Yang memberatkan langkah Kaltim menuju zona 5 besar bukan berada dalam tubuh tim Kaltim sendiri. Melainkan potensi persaingan di zona papan atas tersebut. "Kita ingin masuk 5 besar. Tapi ingat, di PON kali ini ada daerah lain yang juga ingin menjadi yang terbaik di luar Pulau Jawa, yaitu Papua. Kita semua tahu bagaimana berat dan konskuensinya menghadapi tuan rumah. Untuk itu, fokus kami saat ini adalah menggeser satu diantara 4 dari Pulau Jawa," sambung pria yang berdomisili di Kota Kembang tersebut. Empat tim digdaya yang dimaksud Dikdik tentulah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Keempat daerah ini memang punya rekam jejak bagus digelaran 4 tahunan tersebut. Namun begitu, menyingkirkan satu diantara mereka terlihat lebih relevan ketimbang berharap mengalahkan Papua sebagai tuan rumah. "Siapa diantara 4 daerah itu yang bisa kita singkirkan? Teman-teman (wartawan) pasti tahu lah. Analisa teman-teman kan tajam," sambungnya. Selain faktor persiapan latihan yang matang, sebenarnya ada cara lain untuk mendulang sebanyak mungkin medali. Yakni dengan mengirim lebih banyak atlet ke PON. Kaltim sedianya akan memberangkatkan 319 atlet yang hanya diambil dari zona medali di Pra-PON. Padahal Kaltim bisa saja memberangkatkan lebih banyak atlet jika menyertakan mereka yang lolos ke PON dari zona peringkat. Gubernur Kaltim sejak jauh-jauh hari memang sudah menyatakan bahwa yang dikirim hanya atlet dari zona medali. "Sebenarnya semua atlet punya kesempatan meraih medali. Tapi apakah potensinya besar atau tidak, itu yang belum bisa dipastikan. Jadi jika Pak Gubernur ingin mengirim yang masuk zona medali saja, saya rasa itu juga dilakukan oleh daerah lain. Memang seperti itu polanya saat ini," ujar Dikdik. Dari hitung-hitungan tim konsultan teknik, 319 atlet ini sudah cukup untuk memenuhi ambisi Kaltim kembali masuk zona 5 besar. Tentu dengan kerjasama semua pihak. Baik atlet yang dipacu untuk terus meningkatkan performa, serta lingkaran atlet yang diharap terus memberi motivasi yang baik. (ava/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: