Tekan Inflasi Melalui Program Tanam Cabai
Pjs Bupati Berau Sufian Agus memberikan pernyataan terkait upaya pengendalian inflasi.-Sahruddin -nomorsatukaltim.disway.id
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus mendorong Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau gencar menjalankan program tanam cabai merah di pekarangan rumah.
Hal tersebut merupakan atensi serius dari pemerintah daerah guna menekan tingginya angka inflasi di Kabupaten Berau.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi di Berau cukup tinggi untuk Bulan September mencapai 3,34 persen dengan IHK 106,67 persen atau yang tertinggi di Kaltim.
Pjs Bupati Berau, Sufian Agus mengatakan cabai merah merupakan salah satu komoditas yang signifikan untuk menekan tingginya angka inflasi di Bumi Batiwakkal.
Untuk itu, ia berharap program tanam cabai merah di pekarangan rumah dapat menjadi solusi dalam mengatasi angka inflasi.
BACA JUGA: Pjs Bupati Kukuhkan Pengurus FPK Berau Periode 2024-2029
"Insyaallah kita akan membagikan bibit cabai kepada sekolah, masyarakat, dan pemilik usaha," ujarnya.
Selain itu, program tersebut juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasar. Pasalnya, cabai merah merupakan sayuran yang mudah di tanam, khususnya di pekarangan rumah.
“Saya yakin, jika program ini berjalan optimal, angka inflasi bisa menurun,” ucapnya.
Ia menegaskan kepada perangkat terkait, agar dalam waktu dekat ini menyusun strategi yang tepat dalam menurunkan angka inflasi di Kabupaten Berau.
BACA JUGA: Rp28 Miliar untuk Dana RT, Pemkab Berau Kejar Target Pemerataan Pembangunan
Adapun salah satu langkah untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk perusahaan.
"Kita tentukan segera waktunya. Libatkan seluruhnya. Kita harap bisa segera turun. Karena ini cukup tinggi bahkan secara nasional," tegasnya.
Selain itu, pada tahun ini, Kabupaten Berau juga akan menerima bantuan 100 ekor sapi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui program Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT), serta 50 ekor sapi dari sumber non-PDKT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: