Bedah Buku Sejarah Karya Emir Moeis: Mencari Data Sampai Tanah Amerika

Bedah Buku Sejarah Karya Emir Moeis: Mencari Data Sampai Tanah Amerika

Kegiatan bedah buku yang berlangsung di Gedung Prof Masjaya Lantai 3, Universitas Mulawarman, Rabu (4/9/2024) pagi.-Mayang/Disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Politisi senior fraksi PDI-Perjuangan, Izedrik Emir Moeis menggelar acara Bedah buku yang berjudul Inche Abdoel Moeis, Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih.

Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Prof Masjaya Lantai 3, Universitas Mulawarman, Rabu (4/9/2024) Pagi.

Buku ini sebuah karya sejarah yang Emir Moeis yang ia tuliskan berdasarkan sudut pandang, dan pengetahuan tentang fakta dan data yang pernah ditorehkan Pemuda-pemuda bangsa Indonesia. Salah satunya ialah Inche Abdoel Moeis, ayahandanya.

Dalam buku ini, menceritakan perjalanan Inche Abdoel Moeis. Atau lebih dikenal I.A Moeis yang merupakan seorang pejuang kemerdekaan asal Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

"Esensinya adalah jadi kita ikut mendirikan republik ini. Jadi, kita bukan hanya sebagai daerah yang menghasilkan hasil bumi untuk jadi (milik-red) republik, tapi kita (juga-red) ikut mendirikan republik ini," ungkap mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 lalu itu.

BACA JUGA:BPK Wilayah XIV Kaltimtara Perkenalkan Warisan Budaya Nenek Moyang di Festival Permainan Tradisional Anak

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, PWNU Kaltim Akan Gelar Dialog Kebudayaan dengan Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Tujuan bedah buku ini, diungkapkan Emir Moeis guna memberitahukan kepada generasi muda khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim), bahwa ada pejuang daerah asalnya yang berjuang demi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang tidak kalah hebat dari para pejuang kemerdekaan Indonesia lain.

"Ini adalah sebuah karya sejarah, tentang perjalanan panjang seorang pemuda-pemuda bangsa dalam proses pembentukan NKRI di masa lalu," ujarnya.

Menulis halaman demi halaman buku ini menurut Emir tidaklah mudah. Sebab butuh waktu 1 hingga 2 tahun untuk merampungkannya. Walaupun sempat terkendala pengumpulan fakta saat penyusunan, hal itu tak menyurutkan semangat Emir.

Satu per satu pengumpulan data-data sejarah, berhasil ia temukan. Yakni ketika mencari data-data lama tentang Indonesia hingga Belanda dan Washington DC, Amerika Serikat.

BACA JUGA:Tampilkan Sape', Wakil Samarinda Juara 2 di Ajang Lomba Kriya Tingkat Nasional

"Namanya juga sejarah, jadi akan terus bertambah jika datanya ditemukan. Saya akhirnya dapat sumber sejarah tambahan dari Library di Washington, Congress," jelasnya.

Emir menjelaskan bahwa pemuda Kaltim harus turut bergerak. Meski tidak lagi secara fisik. Tetapi kini bergerak dalam bidang diplomasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: