Target Tinggi, Kaltim Masih Andalkan Cabor Bela Diri di PON Papua
Beberapa cabor sudah dipetakan untuk meraup banyak medali emas. (Tebe/ Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Meski KONI Kaltim belum secara resmi menetapkan target di PON Papua, namun dari histori PON sebelumnya serta raihan di Pra PON, Kaltim sudah mempunyai ancang-ancang untuk berada di posisi ke-5. Pemetaan kekuatan pun mulai terlihat walau belum terlalu akurat. Cabang olahraga bela diri masih akan sangat diandalkan Kaltim untuk mendulang medali emas. "Cabor bela diri jelas sangat diharapkan dapat mendulang emas sebanyak-banyaknya untuk membawa Kaltim ke posisi lima besar," kata Kabid Humas KONI Kaltim, Zulkarnain. Cabor bela diri Kaltim memang menunjukkan konsistensi tinggi di 3 edisi PON terakhir. Cabor yang dimaksud adalah gulat, tarung drajat, tinju, wushu, taekwondo, muaythai, serta pencak silat. "Gulat misalkan, di PON Riau dapat 13 medali emas, PON Jabar 6 emas. Di PON Papua nanti kita harapkan dapat mempertahankan 5 emas yang didapat di Pra PON kemarin," lanjut Zulkarnain. Lebih lanjut, dari 32 cabor yang lolos ke PON Papua, cabor layar, menembak, hockey, kriket, panjat tebing, serta cabor naungan PABBSI yakni angkat berat, angkat besi, dan binaraga juga diharapkan mampu meraup lebih dari 1 emas. Beberapa cabor permainan seperti sepak bola, anggar, sepatu roda, bola tangan, catur, biliard, dan panahan juga diharapkan mampu berkontribusi pada perolehan medali emas Kaltim. Tentu tanpa mengecualikan cabor lain yang apabila tak bisa mendapat emas, masih bisa masuk zona medali. Jika berkaca pada hasil Pra PON, Kaltim bercokol di 4 besar dengan raihan total 160 medali (47 emas, 59 perak, 54 perunggu). Namun tuan rumah Papua yang tidak mengikuti Pra PON harus tetap dihitung sebagai saingan berat Kaltim di zona 5 besar. "Kita masih ingin menjadi yang terbaik di luar Pulau Jawa. Tapi Papua juga ingin seperti itu. Jadi Kaltim harus maksimal," sambungnya. Pada akhirnya perhitungan di atas barulah bersifat harapan. Raihan medali yang lebih banyak tentu sangat diinginkan. Untuk itu, KONI Kaltim selalu mengupayakan memberi pembinaan berupa TC mandiri dimana atlet dan pelatih akan diberi uang pembinaan yang cukup tinggi agar bisa fokus berlatih dan menjaga kualitasnya. Selanjutnya 4 bulan ke depan, akan diadakan TC gabungan dimana semua atlet yang akan menjalani masa karantina selama 6 bulan. Mengenai berapa atlet yang akan dikirim, masih akan ditinjau kembali. Jika merujuk hasil Pra PON, sedikitnya 319 atlet lolos ke putaran utama PON. Tapi sesuai intruksi Gubernur Kaltim Isran Noor yang menginginkan KONI hanya mengirim atlet yang memang diperhitungkan bisa meraup medali di Papua. Maka jumlah atlet yang akan dikirim bisa saja menyusut. (ava/fdl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: