Berdalih Punya Trayek Sendiri, Sopir Angkot Balikpapan Tolak Solusi Feeder Bacitra

Berdalih Punya Trayek Sendiri, Sopir Angkot Balikpapan Tolak Solusi Feeder Bacitra

Ketua Aksi Solidaritas Pengemudi Angkot Balikpapan, Hendra, saat menyampaikan hasil audiensi dengan Dishub Balikpapan, Rabu (21/8/2024). (Disway/ Chandra)--

Hendra juga menegaskan kembali bahwa bus tersebut tidak boleh beroperasi dan tidak boleh mengambil jalur trayek angkot. 

Ia juga meminta para pengemudi untuk tetap berada di lokasi hingga mereka mendapatkan surat tertulis hasil rapat sebagai bukti konkret.

“Jangan pergi dulu, kita tunggu surat hasil audiensi. Kemarin kita sudah kecolongan, kali ini kita tidak boleh lengah. Setelah surat itu ada, baru kita bisa meninggalkan tempat,” tambah Hendra.

BACA JUGA : Terkait Polemik Undangan Menghadiri Upacara HUT ke-79 RI, Kesbangpol Kukar akan Menghadap Ke Sultan

Sebagai solusi, Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Adwar Skenda Putra pun mendorong agar angkot bisa menjadi feeder bagi Bacitra.

Namun, hal ini masih menghadapi penolakan dari para sopir. 

"Bacitra-nya ditolak, bagaimana mereka mau jadi feeder? Bagaimana kami memberikan subsidi bagi mereka?" kata Adwar. 

Ia juga menambahkan bahwa jika Bacitra tetap berjalan, angkot juga perlu meningkatkan kualitas, seperti menyediakan AC agar lebih diminati masyarakat.

Adwar menutup dengan harapan bahwa semua pihak bisa menerima keberadaan Bacitra dengan solusi yang tepat. 

"Barang baru, tidak semua bisa langsung diterima," pungkasnya.

BACA JUGA : OIKN Buka Seleksi CPNS 2024, Perlu 600 Formasi, Berikut ini Cara Daftar dan Link Pendaftarannya!

Menyikapi solusi yang ditawarkan oleh Dishub Balikpapan, salah seorang perwakilan dari sopir angkot yang lain, Aras, mengatakan bahwa bahwa perubahan rute atau sebagai feeder Bacitra, bukanlah solusi yang diinginkan oleh para sopir.

"Misal dari pemerintah tidak mematikan, namun hanya merubah rute atau diganti, itu sangat tidak bisa, kan kita sudah ada masing-masing, trayeknya masing-masing," jelas Aras.

Ia juga mempertanyakan efektivitas rute baru yang mengarah ke jalan kampung. 

"Kalau dirubah ke jalan kampung, apa yang didapat? Orang penumpang bukan ke kampung-kampung, tapi ke kota, ke mall, ke pasar,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: