Puskesos Ujung Tombak Dinsos Kukar Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Puskesos Ujung Tombak Dinsos Kukar Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara, Yuliandris Suhedirman saat podcast Dialog Kota Raja di Rumah Disway Tenggarong.-Ari Pangalis-Disway Kaltim

Kabupaten Kukar dinyatakan bebas dari kemiskinan ekstrem. Salah satunya peran dari Dinas Sosial dalam mengaplikasikan program kepala daerah. Dalam sesi podcast Dialog Kota Raja, Sekretaris Dinsos Kukar Yuliandris Suhedirman membeberkan tiga strategi keberhasilan itu.

KUKAR, NOMORSATUKALTIM - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki tiga strategi jitu dalam mengentaskan kemiskinan. Ini bentuk  komitmen Bupati dan Wakil Bupati, Edi Damansyah dan Rendi Solihin dalam menyukseskan program dedikasi Kukar Idaman.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Kartanegara, Yuliandris Suhedirman dalam podcast Dialog Kota Raja, membeberkan tiga strategi jitu itu.

Pertama, kata dia, adalah upaya penurunan beban pengeluaran masyarakat bagi masyarakat non sejahtera. Caranya mengintervensi dengan bantuan tunai dan non tunai.

Dalam strategi ini ada dua sumber dana. Pertama dari pemerintah pusat melalui program keluarga harapan dan bantuan tunai guna membeli pangan. Dalam Data Kesejahteraan Sosial Terpadu (DTKS). Ternyata setelah peninjauan lapangan, masih banyak masyarakat Kukar yang tidak mendapatkan bansos dari pusat.

“Dari Hal tersebut, Pemkab Kukar tak tinggal diam. Pemkab Kukar dengan inisiatif memberikan juga bansos, bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bansos pusat melaui APBD sendiri. Inilah sumber dana kedua,” ucapnya Yuliandrus di Rumah Disway Tenggarong, pekan lalu.

Strategi kedua, katanya, peningkatan pendapatan. Bantuan tersebut berbentuk pemberdayaan bagi masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhannya. Seperti mengikutsertakan masyarakat ke dalam pelatihan yang diselenggarakan di Kukar.

Secara spesifik Sekretaris Dinsos Kukar ini menjelaskan program bansos bagi wanita yang rawan sosial-ekenomi. “Seperti Wanita yang menjelma menjadi tulang punggung keluarga,” terangnya.

Strategi ketiga, adalah mengurangi kantong kemiskinan. Seperti pengurangan jumlah penduduk miskin di suatu desa. Biasanya hal itu terjadi karena akses ekonominya yang cukup terbatas. Maka dari itu Dinsos mengambil langkah lintas sektoral untuk perbaikan sarana dan prasarana desa tersebut.

Yuliandri mengambil contoh kawasan kantong kemisikinan seperti di Anggana, Muara Kaman hingga Samboja.

PUSKESOS UJUNG TOMBAK
Selain tiga strategi itu, Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) menjadi ujung tombak bagi Dinsos Kukar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Seperti diketahui, Dinsos terus berupaya memaksimalkan data yang ada guna meningkatkan kesejahteraan masyarkatnya. Puskesos menjadi perpanjangan tangan di 20 kecamatan. Datanya selalu diperbaharui setiap saat. Publik pun dapat langsung menecek via internet. Siapa saja penerima bansos.

Menurut Yuliandris Suhedirman, Puskesos masih memiliki kendala di lapangan, di antaranya Sumber Daya Manusia (SDM). Padahal petugas Puskesos merupakan ujung tombak untuk membantu kepala desa dalam melakukan pendataan.

Sesuai dengan Permensos Nomor 150 Tahun 2022, ada perubahan terkait dengan mekanisme pendataan dan sudah ditindaklanjuti di kabupaten dengan sosialisasi dari Kemensos.

“Setelah itu kami sosialisasikan lagi untuk pembinaan fakir miskin. Sekarang diupayakan di 20 kecamatan yang mendapatkan sosialisasi ini,” ujar Yuliandrus.

Namun, masih ada juga beberapa item yang dulu ada namun kini sudah tidak ada lagi. Nah, itu semua perlu dikroschek oleh Puskesos.

Yuliandris mengaku masih kesulitan dalam menjangkau seluruh lapisan masyarkat. Namun, Dinsos punya langkah-langkah untuk mencari solusinya dengan bersinergi melalui kecamatan, camat, lurah dan kepala desa agar puskesos bisa mengiternvensi dalam pemberian bantuan kepada warga pra sejahtera, sehingga tepat sasaran.

Yuliandris tidak menampik pentingnya keberadaan petugas Puskesos dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat karena program pemerintah terkait pengentasan kemiskinan bisa direalisasikan dengan baik dan tepat.

“Tentu kami tetap mengandalkan keberadaan kawan-kawan petugas Puskesos ini yang tersebar di seluruh kecamatan dan desa-desa,” harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: