Kaltara Terima Bantuan Kendaraan Toko Tani

Kaltara Terima Bantuan Kendaraan Toko Tani

Kendaraan berat yang akan digunakan DPKP Kaltara untuk program Bridal SintaKU yang diluncurkan tahun depan.(humas) TANJUNG SELOR, DISWAY - Pemprov Kaltara melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menerima bantuan 1 unit kendaraan operasional untuk Toko Tani Indonesia (TTI). Bantuan diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) yang diserahkan langsung lewat Dirjen Tanaman Pangan, akhir pekan lalu. Kepala DPKP Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi mengungkapkan, bantuan ini diberikan kepada 17 provinsi di Indonesia. Kaltara termasuk salah satunya. Bantuan ini diberikan untuk mendukung program pemerintah di sektor ketahanan pangan. Santiaji menjelaskan, kendaraan operasional ini nantinya akan digunakan DPKP Kaltara dalam kegiatan-kegiatan operasi pasar dan gelar pangan murah. Nantinya, masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga murah lewat TTI. “Komoditas strategis yang nantinya dijual melalui TTI ini, antara lain berupa beras, cabai, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, serta bahan pangan pokok lainnya,” kata Santiaji. “Ini adalah suatu penghargaan sangat berharga bagi DPKP Kaltara, kita dipercayakan satu kendaraan operasional untuk mendukung Toko Tani Indonesia di Kaltara nantinya. Rencananya, pada 2020 kita akan membuka Toko Tani Indonesia di Kaltara, dengan menggunakan kendaraan ini,“ ujarnya. Santiaji juga menyebutkan, selain bantuan kendaraan operasional TTI dari Kementan, pada 2020 DPKP Kaltara akan meluncurkan inovasi layanan kepada masyarakat dengan nama Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Kalimantan Utara (Bridal SintaKU). Ini merupakan program bantuan kepada masyarakat Kaltara, khususnya petani. Untuk mendukung program Bridal SintaKU, DPKP Kaltara tahun ini mengadakan 2 eskavator mini dan 2 traktor yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kaltara melalui sistem peminjaman alsintan kepada DPKP Kaltara dan telah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) peminjaman. “Upaya ini memudahkan kita melakukan pengawasan dan pendataan bantuan-bantuan yang sudah diserahkan kepada masyarakat, terutama bantuan yang berupa alsintan tepat guna dan tepat sasaran,” tandasnya. Santiaji berharap, program Bridal SintaKU ini nantinya dapat terlaksana baik dari segi pengawasan, pemeliharaan dan pemanfaatannya. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya penyewaan alat berat untuk membuka lahan pertanian. “Juga memudahkan masyarakat kita untuk mengembangkan sektor pertanian di Kaltara,” imbuh Santiaji. (hms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: