Dulu Knee Down, kini Menyeret Bahu: Rahasia Rider MotoGP Kian Rebah dalam Melibas Tikungan

Dulu Knee Down, kini Menyeret Bahu: Rahasia Rider MotoGP Kian Rebah dalam Melibas Tikungan

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin memperkenalkan teknik baru dalam cornering, yakni menggunakan bahu.-(Foto/Getty Images)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Teknik menikung (cornering) menggunakan lutut (knee down) kali pertama diperkenalkan Kenny Roberts di ajang MotoGP lima puluh tahun silam. 

Sejak saat itu, juara dunia MotoGP tiga kali asal Modesto, California dianggap sebagai orang yang pertama kali menyeret lututnya untuk menaklukkan lintasan balap motor.

Penggunaan teknik ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari olahraga ini sejak saat itu. Dan selama empat dekade terakhir, trik melibat tikungan dalam ajang balap motor tidak mengalami banyak perubahan.

Namun, tren baru muncul ketika pengendara mulai menyentuhkan siku (knee down) mereka ke permukaan aspal. Pada tahun 2011, Casey Stoner sang juara MotoGP dua kali, melakukan aksi tersebut di Sirkuit Barcelona-Catalunya, memicu decak kagum komentator dan penggemar ajang balap kuda besi.

“Ketika Casey melakukannya di Catalunya, dia seperti menghancurkan [bagian siku dari pakaian pelindungnya] dalam prosesnya,” kata Chris Hillard, direktur komunikasi Alpinestars, produsen peralatan pelindung, dikutip dari ESPN. 

BACA JUGA: Jumat Berkah, Jorge Martin Tinggalkan Pecco Bagnaia di Latihan Bebas MotoGP Prancis 2024

"Saat kami mengganti lengannya, kami memberinya lengan tersebut. Idenya adalah untuk membuat kenang-kenangan yang menunjukkan betapa jarangnya hal itu dilakukan," lanjutnya.

Apa yang dulu dianggap sebagai pencapaian luar biasa, kini telah menjadi hal yang lumrah. 

Kenny Roberts, yang dulu menempelkan lakban pada bagian lutut dari bahan kulitnya, akhirnya memperkenalkan konsep knee slider atau pelancar gesekan antara aspal dengan dengkul pembalap. 

Dan selama lebih dari sepuluh tahun sejak saat itu, Alpinestars telah memasang elbow slider (pelicin siku) pada baju balap produksi mereka.

Mungkin sekarang sudah saatnya untuk mulai mempertimbangkan penambahan shoulder slider atau pelicin bahu.

BACA JUGA: Kapolres Paser Sebut Perlu Peran Orangtua Cegah Balap Liar

Elbow down adalah hal yang sangat normal karena itu seperti referensi bagi kami, tetapi ketika Anda bersandar (di aspal) sebanyak itu dan bersentuhan dengan bahu, itu adalah sesuatu yang istimewa,” kata pembalap Pramac Racing, Jorge Martín.

Rider 26 tahun asal Madrid, Spanyol ini kini telah mencapai apa yang mungkin belum pernah dilakukan di ajang balap roda dua. Aksinya Catalunya musim lalu membuat olahraga ini mencapai titik baru pencapaian motoGP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: