Tekan Harga Listrik dari Kaltara

Tekan Harga Listrik dari Kaltara

TANJUNG SELOR, Disway- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan akan menekan harga listrik. Hingga US$ 2 sen per kilowatt-hour (KWH). Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai meninjau potensi hydro power di Kayan, Kaltara. "Pulang dari Malinau kita meninjau titik lokasi untuk pembangunan PLTA Kayan I dan Kayan II," ujar Jokowi dalam siaran pers, akhir pekan lalu. PLTA Kayan tersebut berpotensi menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt (MW). Angka tersebut berasal dari lima bendungan yang akan dibangun secara bertahap. PLTA ini akan dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Bulungan. Selain itu PLTA juga digunakan untuk menambah ketahanan energi nasional. Selain Sungai Kayan, potensi hydro power di Kalimantan Utara juga terdapat di Sungai Mentarang. PLTA Mentarang memiliki potensi kapasitas listrik sebesar 1.375 megawatt. Kehadiran PLTA baru itu akan menambah daya saing bagi Indonesia untuk kawasan industri. Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka pertemuan tahunan Bank Indonesia di Raffles Hotel, Jakarta, belum lama ini, dikutip dari kontan. "Siapa yang bisa melawan angka 2 sen ini? Semuanya akan berbondong-bondong ke sini. Karena dari sini lah kita memiliki daya saing," kata Jokowi saat itu. Jokowi meninjau potensi hydro power menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Peninjauan itu dilakukan bersama dengan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Selain PLTA, Jokowi juga melakukan peninjauan jalan perbatasan. "Presiden meninjau lewat udara PLTA Kayan Hydro Energy di titik pembangunan infrastruktur dan bendungan I," kata Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony. Meski sudah berjalan dua bulan, pembangunan infrastruktur penunjang masih terhambat gunung batu. Oleh karena itu dari kebutuhan jalan 20 kilometer (km), baru dibangun 4,5 km. PLTA Sungai Kayan dibangun di atas lahan seluas 12.000 hektare (ha). Bendungan pertama diproyeksi dapat menghasilkan 900 megawatt. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan pada bendungan kedua berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing menghasilkan 1.800 megawatt dan bendungan kelima dengan 3.200 megawatt. PLTA Kayan merupakan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy dan Powerchina International Group. Pada pelaksanaannya proyek hydro power itu merekrut tenaga kerja dari sumber daya manusia (SDM) lokal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: