Mengenal Komunitas Muda Mengajar, Berisi Anak Muda Rela Berbagi Ilmu Secara Cuma-Cuma

Mengenal Komunitas Muda Mengajar, Berisi Anak Muda Rela Berbagi Ilmu Secara Cuma-Cuma

Salah satu pengajar dari Komunitas Muda Mengajar.-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Indonesia tidak pernah kekurangan anak muda yang mendedikasikan dirinya untuk pendidikan. Di komunitas Muda Mengajar, mereka semua berpadu. Memberikan ilmu secara cuma-cuma alias gratis.  

Komunitas ini lahir dari embrio anak muda yang tergerak hatinya memberikan dampak nyata dan sumbangsihnya dalam dunia pendidikan. Komunitas Muda Mengajar sendiri terbentuk sejak 2016 di Balikapapan. Begitu penuturan Andre Al-Fian Sanjaya selaku Ketua divisi Curriculum & program Development Muda Mengajar Samarinda.

“Terbentuknya komunitas Muda Mengajar ini sendiri di Kota Balikpapan dan foundernya adalah Kak Devina dan Kak Natalie. Mereka berdua menyadari kalau mata pelajaran bahasa Inggris sudah dihapuskan pada saat itu terutama di bangku sekolah dasar (SD,red),” kata Andre. 

Andre menjelaskan bahwa pada saat itu pendiri mereka menyadari betul bahwa ilmu dan skill bahasa Inggris itu sangat diperlukan di zaman sekarang ini.

“Mereka menyadari bahwa bahasa Inggris itu sangat diperlukan di zaman sekarang ini, jika tidak diajarkan sedari dini kepada adik-adik kita, akan sangat mempengaruhi mereka di kemudian hari,” jelasnya.

Atas dasar itulah Komunitas Muda Mengajar lahir, guna membantu anak-anak dalam belajar terkhusus mata pelajaran bahasa Inggris. Pemuda yang mengenakan baju hitam itu menerangkan kiprah dari Komunitas Muda Mengajar ini sudah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.

“Sekarang kami telah tersebar di empat titik di Indonesia. Pertama ada di Balikpapan, Samarinda, Malang hingga Lombok.” 

Andre yang masih menempuh pendidikan Strata satu (S1) di Unmul ini memaparkan program-program yang ada di Komunitas Muda Mengajar Samarinda. Di antaranya program english fun learning untuk pengajaran. Ada juga volunteer development session, untuk para relawan pengajar. Sebab tidak semua dari mereka memiliki basic atau pengetahuan mengajar bahasa Inggris. 

“Ada rewarding day, gunanya mengukur pemahaman adik-adik terkait materi yang telah diajarakan dan ada kegiatan outbond, gunanya untuk mengasah kepemimpinan mereka dan wadah mereka untuk bersosialisasi,” tambahnya.

Bagi siapa saja yang ingin belajar, Andre memberitahukan jadwal mengajar mereka dan dimana lokasi mengajar. Di Samarinda sendiri ada dua tempat yang disediakan. Yaitu di Jalan DI Panjaitan, dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 12 siang. Kemudian di Jalan P Suryanata dimulai dari jam 9 pagi hingga jam 11 siang. Agenda ini diadakan seminggu sekali setiap Minggu. 

Terakhir, Andre mengungkapkan bahwa kelas belajar yang mereka buat ini terbuka untuk umum dan tidak sama sekali dipungut biaya.

“English Fun Learning ini sangat terbuka untuk umum dan gratis,” pungkasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: