RSUD Pratama Talisayan Butuh Penambahan Ruang Perawatan dan Nakes

RSUD Pratama Talisayan Butuh Penambahan Ruang Perawatan dan Nakes

RSUD Pratama Talisayan Butuh Penambahan Ruangan dan Nakes-Disway Kaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Jumlah ruangan dan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Talisayan hingga kini belum mencukupi.

Direktur RSUD Pratama Talisayan, Andik Irwanto menjelaskan, saat ini jumlah tempat tidur rawat inap di RSUD Talisayan hanya mencapai 38 unit.

Jumlah itu masih berada di bawah standar untuk RSUD tipe D, dengan jumlah tempat tidur 50 buah.

"Tempat tidur di ruang rawat inap dewasa sejumlah 15 unit, ruang anak 5 unit, ruang nifas 5 unit, isolasi menular udara 5 unit, isolasi umum 5 unit, dan perinatologi 3 unit," ungkapnya.

Selain kekurangan ruang rawat inap, terdapat juga beberapa ruang lainnya yang masih dibutuhkan seperti ruang manajemen sejumlah 1 unit, gedung lab 1 unit, gudang alat kesehatan, kamar operasi, ruang UGD, dan rumah dinas dokter.

"Selama ini ruang rawat inap jadi kurang karena dipakai juga untuk ruang manajemen dan gudang alat kesehatan. Jadi memang perlu ditambah. Karena ketersediaan lahan masih cukup," ucapnya.

Kondisi ini diperparah dengan jumlah tenaga kesehatan dan dokter spesialis di RSUD Pratama Talisayan juga belum mencukupi.

Sehingga dirinya berharap ada penambahan tenaga kesehatan di RSUD tersebut.

Saat ini tenaga kesehatan yang ada hanya dokter spesialis bedah dan dokter spesialis kandungan.

“Yang baru bergabung dokter spesialis anastesi. Sedangkan dokter spesialis penyakit dalam dan anak masih belum terisi," bebernya.

Dikatakannya, para dokter spesialis tersebut sedang menunggu surat izin praktek dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Yayuk Yuliarti menjelaskan penambahan ruangan di RSUD itu memang sudah diusulkan oleh pimpinan RSUD tersebut. 

"Jadi kita sudah ada penjadwalan. Rencananya antara Bappeda, DPUPR, Dinkes, dan RSUD sendiri untuk pengembangan masterplannya. Karena lahannya kan masih banyak," ujarnya.

Terkait jumlah tenaga kesehatan, diakuinya memang masih diperlukan karena jumlah tenaga kesehatan termasuk dokter spesialis masih kurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: