Keluarga J Teken Pernyataan Siap Tinggalkan Babulu untuk Kurangi Trauma Warga
Alimuddin (bermasker) membacakan surat pernyataan bersedia tinggalkan Kabupaten Penajam Paser Utara untuk mengurangi trauma warga.-(Tangkapan layar/ IG Infopenajam)-
Proses pembongkaran ini berjalan lancar tanpa ada gejolak sosial. Sekitar pukul 12.00 Wita, rumah pelaku sudah terlihat rata dengan tanah.
Rendaman Baju Berdarah
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dibunuh oleh Siswa SMK kelas 3, pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Lima korban yakni ayah bernama Waluyo (35), Swi Winarsih (34). Kemudian anak pertama bernama Risna Jenita Sari (14), Vivi Dwi Suriani (11) dan Zhafi Aidil Adha (2,5).
Pembunuhan ini terungkap berkat rendaman pakaian berdarah di rumah J yang ditemukan oleh polisi. Rumah J terletak di sebelah rumah korban.
Awalnya J melapor ke Ketua RT setempat, bahwa telah terjadi perampokan di rumah tetangganya tersebut.
J mengaku melihat sekelompok perampok datang ke rumah korban dengan membawa senjata tajam.
Kasus ini kemudian diselidiki oleh polisi, namun semua bukti jutru mengarah ke sosok J, pelajar SMK berusia 17 tahun.
Rendaman baju dengan bercak darah di rumah J menjadi petunjuk awal polisi terhadap pelaku yang sebenarnya.
"Saat ke rumah Pak RT, dia (J) sudah mandi, ganti baju. Namun saat kami konfrontir, pernyataannya tidak sesuai," terang Kapolres PPU, AKBP Supriyanto.
J tak lagi mampu mengelak setelah polisi mendapati rendaman baju penuh bercak darah.
"Awalnya pelaku tak mengaku. Namun kami temukan barang bukti baju yang direndam di sumur belakang rumahnya. Dari situlah dia mengakui dia pelakunya," demikian Supriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: