Bocah PAUD Diduga Menjadi Korban Pelecehan Seksual Anak Kepala Sekolah

Bocah PAUD Diduga Menjadi Korban Pelecehan Seksual Anak Kepala Sekolah

Ilustrasi dugaan pelecehan seksual-(Getty Images)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Seorang ibu rumah tangga, ME, asal Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, melaporkan dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya ke Polda Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia menduga, putrinya yang masih 5 tahun,  telah dilecehkan oleh kerabat kepala sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tempat bocah tersebut belajar.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengonfirmasi telah menerima laporan dugaan pidana yang dilaporkan oleh ME.

Laporan ini tercatat dengan nomor SPTL/143/X/2023/SPKT II/POLDA KALTIM. Laporan diterima pihaknya pada 26 Oktober 2023 lalu.

Menurut Yusuf, kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. Polisi telah memeriksa ibu dan korban, serta saksi-saksi terkait.

“Penyidik juga telah meminta hasil pemeriksaan psikologi yang dikeluarkan oleh UPTD PPA Kota Balikpapan, serta hasil visum dari RSKD Kota Balikpapan,” kata Yusuf kepada wartawan.

Selain itu, kata Yusuf, pihaknya juga telah memeriksa TKP. Saat ini, penyidik berencana melakukan pencarian alat bukti lain agar kasus ini dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan.

“Apabila dinilai sudah cukup bukti, maka penyidik melalui mekanisme yang ada, tentunya melalui gelar perkara, akan meningkatkan status dari perkara tersebut ke tahap berikutnya, yaitu penyidikan,” tegasnya.

Ibu korban, ME, menuturkan peristiwa yang terjadi pada putrinya kepada wartawan pada Minggu (19/11/2023).

ME mencurigai aksi pencabulan, berawal saat putrinya pergi ke kamar kecil usai pulang dari PAUD. Saat itu korban menangis kesakitan.

“Ketika pulang, dia langsung ke kamar mandi, dan tidak lama kemudian dia menjerit kesakitan di bagian organ intimnya,” kata ME.

Karena merasa khawatir, ME membawa putrinya ke rumah sakit. Pemeriksaan medis mendiagnosa adanya luka pada bagian intim korban yang disebabkan oleh benda tumpul.

Saat ditanya lebih lanjut, korban menyebut bahwa kerabat pemilik sekolah yang melakukannya.

“Awalnya, kami bingung dengan orang yang disebutkan oleh anak saya. Namun, ketika kami menunjukkan foto keluarga kepala sekolah, anak saya menunjuk anak kepala sekolah yang sudah lulus,” tukasnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: