Stop Bullying, DP3A Kukar Gencarkan Sosialisasi Dampak Buruk Perundungan
Marhaini, staf DP3A Kukar.-(ist)-
--
Kukar, NOMORSATUKALTIM – Kasus bullying atau perundungan belakangan ini marak terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan sempat viral di media sosial.
Dampaknya cukup signifikan memengaruhi korbannya. Bahkan ada beberapa korban perundungan yang rela mengakhiri hidupnya.
Melihat fenomena tersebut Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar terus melakukan Upaya pencegahan. Mereka melakukan sosialisasi di berbagai tempat. Termasuk membangun Sekolah Ramah Anak (SRA).
“Alhamdulillah sudah lima kecamatan yang sudah kami laksanakan sosialisasi, itu salah satu pencegahan kasus bullying. Nanti akan kita lanjut kembali,” ungkap Marhaini, staf DP3A Kukar.
Adapun lima sekolah yang telah dilakukan sosialiasi oleh DP3A Kukar ialah SMP di Kecamatan Loa Kulu, Tenggarong Seberang, dan Loa Janan.
Kemudian Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Marang Kayu dan Muara Badak.
Selanjutnya, Marhaini mengatakan pihaknya bakal kembali memberikan bimbingan teknis hingga pelatihan di sekolah-sekolah yang ada di Kukar.
“Kami ingin memberi edukasi tentang dampak buruk dari perundungan. Karena itu salah satu langkah pencegahan kasus bullying,” urainya.
Ia menambahkan, faktor-faktor penyebab sering terjadinya perundungan tersebut ialah karena faktor lingkungan yang kurang mendukung.
Selain itu, perundungan juga tidak hanya terjadi di tempat seperti sekolah saja, namun juga bisa terjadi di dalam keluarga bahkan sekelas perguruan tinggi pun kerap terjadi. Hanya saja belum ada laporan yang diterima sampai dengan saat ini.
“Sementara belum ada laporan dari UPT. Cuman ada satu dua kasus yang tidak terlalu berat. Namun memang yang tinggi itu adalah tingkat kekerasan seksual kepada anak,” imbuhnya. (*/adv/dp3akukar_23)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: