Antrean BBM Mengular, Wali Kota Balikpapan Ungkap Penyebabnya

Antrean BBM Mengular, Wali Kota Balikpapan Ungkap Penyebabnya

Antrean BBM bersubsidi di sejumlah daerah di Kalimantan.-(Antara)-

Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Antrean panjang mewarnai semua SPBU di Balikpapan dalam beberapa hari terakhir. BBM jenis Pertalite menjadi barang langka karena susah didapatkan oleh para pemilik kendaraan bermotor.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud menilai, antrean ini bukan disebabkan oleh berkurangnya pasokan pertalite dari Depo Pertamina. Namun disebabkan oleh beralihnya pengguna BBM jenis Pertamax ke Pertalite.

Kenaikan harga Pertamax, membuat sebagian besar pengguna BBM non subsidi tersebut beralih ke Pertalite.

Kondisi ini kian diperparah dengan maraknya aksi pengetap BBM ilegal. Dampaknya, tentu membuat BBM jenis pertalite jadi kian sulit didapat.

Karena stok pertalite cepat habis, pengelola SPBU jadi lebih cepat menutup pompa BBM jenis ini. "Inilah penyebab antrean panjang dan tutupnya sejumlah SPBU lebih awal dari biasanya,” beber Rahmad Mas’ud kepada awak media, Selasa (17/10/2023).

Belakangan ini, disparitas harga BBM bersubsidi dan non subsidi memang kian menjauh. Sehingga wajar jika perilaku pasarnya menjadi berubah.

“Bedanya kan memang jauh sampai Rp4.300. Ini yang perlu kita sampaikan ke Pertamina untuk menjamin stok. Tetapi informasi yang kami terima, stok pertamina itu banyak, tidak akan kurang," ujar Wali Kota.

Rahmad juga meminta agar pihak Pertamina turun langsung ke lapangan.

Perusahaan plat merah tersebut diharapkan membuat kebijakan yang dapat mengendalikan aksi para pengetap. Para pengetap umumnya mengisi BBM di SPBU menggunakan sepeda motor dengan tangki besar, bahkan ada yang sudah dimodifikasi.

"Selama ini kan banyak pengetap ilegal, kemudian banyak penjual BBM eceran yang illegal. Bukan berarti kita menyalahkan mereka. Artinya saya berharap agar Pertamina itu memberikan pembinaan. Karena dia saudara-saudara kita juga yang butuh hidup, butuh makan. Tetapi bagaimana cara tanpa melanggar regulasi dan aturan," ungkapnya.

Terpisah, Area Manager Communication, Relations dan CSR PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengklaim bahwa stok pertalite aman hingga 14 hari ke depan.

Saat ini pihaknya tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite ke setiap SPBU dengan jumlah yang sama. Sejak 3 bulan terakhir, Pertamina mendistribusikan BBM jenis pertalite sebanyak 350 kiloliter per hari ke seluruh SPBU di Balikpapan.

"Artinya penyaluran BBM jenis Pertalite tetap berjalan seperti biasa dalam 3 bulan terakhir. Bahkan untuk stok BBM itu sendiri di Integrated Terminal (IT) Balikpapan masih tersedia hingga akumulatif 9-14 hari ke depan," ujarnya.

Arya juga membantah isu penghapusan pertalite yang beredar di masyarakat. Antrian BBM terjadi lebih dikarenakan terjadi panic buying di masyarakat.

"Tidak ada perubahan dalam waktu dekat.

Banyaknya masyarakat yang mengeluhkan antrian BBM jenis Pertalite karena panic buying. Karena kekhawatiran terhadap isu penghapusan Pertalite. Sekali lagi kami  sampaikan tidak ada penghapusan BBM jenis Pertalite. Kami tetap memastikan distribusi BBM kepada masyarakat tetap terpenuhi," jelas Arya Yusa Dwicandra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: