Dokter: Candu Judi Online Bisa Menurun Secara Genetik
Ilustrasi – Anggota DPR RI terciduk main judi online beberapa waktu lalu.-(Disway/ Istimewa)-
NOMORSATUKALTIM – Kecanduan melakukan judi online, ternyata dapat menurun secara genetik kepada anak pelaku. Hal ini disampaikan praktisi kesehatan masyarakat, Spesialis Kedokteran Jiwa, Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti.
Menurutnya, anak-anak yang terlahir dari orangtua normal, punya potensi kecil bakal melakukan aktivitas judi di masa mendatang.
"Itu bisa menurun, dan memiliki kontribusi terhadap seseorang untuk melakukan hal yang sama daripada yang tidak memiliki faktor genetik," terang Dr Kristina dalam seminar tentang judi online, dikutip dari Antara, Kamis (12/10/2023).
Berdasarkan catatan kedokteran, kata Kristiana, penurunan sifat kecanduan judi disebabkan berkurangnya hormon dopamine. Hormon ini merupakan senyawa kimia di dalam otak yang dapat meningkatkan suasana hati secara internal.
Kepala Divisi Psikiatri Adiksi, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini menambahkan, orang yang kecanduan judi, dapat menekan produksi dopamine secara internal.
"Ini diturunkan juga, sehingga keturunannya mencari dopamin eksternal lewat game dan judi," bebernya.
Artinya, para pecandu judi, termasuk online, berpotensi besar menghasilkan keturunan serupa dengan yang dilakukan orang tuanya.
Kristiana menyebut, adiksi terhadap judi setingkat dengan orang yang kecanduan narkotika. Sehingga seseorang yang hobi berjudi, hanya dapat memenuhi kekurangan dopaminnya dengan judi.
"Bisa saja makan cokelat untuk menambah dopamin, tapi orang yang terbiasa berjudi perlu makan se-gentong untuk sama seperti dopamin yang dihasilkan oleh orang yang bermain judi," tambahnya.
Selain faktor genetik, Kristiana mengungkap bahwa judi online dapat dipicu oleh kerentanan psikis.
Orang dengan kerentanan psikis bakal mudah depresi, mudah cemas, anti sosial, mudah bosan. Bahkan pada tingkat tertentu emosinya tidak stabil dan mudah melakukan sesuatu tanpa pikir panjang.
Untuk itu, dia mengimbau kepada keluarga dan orang-orang terdekat, agar mengawasi anggota keluarganya yang mengalami kerentanan psikis agar terhindar dari bahaya ketagihan judi online.
Menurutnya, orang-orang yang kecanduan judi online perlu dukungan psikiater untuk lepas dari adiksinya.
Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wahyu Pudji Nugraheni menyebutkan dukungan emosional menjadi aspek penting lain dalam proses pemulihan. Terutama untuk mengurangi stigma negatif bagi si penderita gangguan mental.
"Keluarga harus memberikan dukungan emosional, itu aspek terpenting dalam pemulihan. Itu mencakup bisa dengan bersabar, memberikan cinta kasih, dan menunjukkan kepedulian terhadap penderita," katanya.
Pemulihan kondisi mental penderita juga perlu upaya keluarga mengajak penderita agar mau dirawat oleh pihak profesional.
"Orang yang sakit mental itu tidak perlu dibawa ke dukun, tapi harus diobati medis, karena memang harusnya seperti itu diobati secara profesional, karena medis itu terukur," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara