Penggiliran tak Berdampak pada Pelanggan Air Tanah PDAM

Penggiliran tak Berdampak pada Pelanggan Air Tanah PDAM

Ilustrasi - Instalasi pengolahan air bersih Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB)-Dok. PTMB-

Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Dewan Pengawas Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Adi Supriadi menyatakan, dampak buka tutup distribusi air perdua hari, tak akan dirasakan bagi pelanggan yang menggunakan sumber air tanah.

Ada 20 persen pelanggan PDAM Balikpapan yang disuplai menggunakan air baku yang bersumber dari air tanah. Di antaranya, Instalasi Perapatan, Gunung Sari, Kampung Baru, dan seputar DAM Dekat Dome. Praktis lokasi di titik tersebut tak khawatir dengan situasi kemarau panjang saat ini.

"Yang menggunakan air sumur tetap beroperasi normal," kata Adi Supriadi beberapa hari lalu.

Diketahui, PDAM Balikpapan memiliki pelanggan sekitar 116.232 konsumen. 20 persen di antaranya disuplai dari sumber air tanah.

Sementara 80 persen sumber air baku Balikpapan masih mengandalkan air hujan. Ditampung di waduk utama, yakni Waduk Manggar dan Waduk Teritip.

Kemarau panjang hampir lima bulan terakhir, membuat manajemen PTMB ambil langkah. Untuk memperpanjang usia penggunaan air dengan menggilir pendistribusiannya perdua hari sekali. Berlaku mulai hari ini, Senin, 9 Oktober 2023, air PDAM mati dua hari, menyala dua hari.

Pemberlakuan buka tutup ini dipastikan berdampak terhadap pelanggan yang disuplai menggunakan baku air waduk.

"Jaringan distribusi air untuk buka tutup selama perdua hari. Dua hari mati, dua hari nyala. Khususnya di instalasi kilo 8 instalasi kampung Baru dan instalasi Teritip," ujarnya.

Jika tidak dilakukan penggiliran air, sumber air dari dua Waduk Manggar dan Teritip akan habis akhir Oktober ini. Pengaturan distribusi dua hari mati dan dua hari menyala diklaim akan memperpanjang penggunaan air baku PDAM sampai bulan depan.

Meski telah dilakukan penggiliran air mulai hari ini, PTMB juga melakukan langkah-langkah mitigasi. Agar pendistribusian air saat mendapat giliran menyala, tak terkendala di lokasi yang berada di dataran tinggi.

"Lagi dikoordinasikan dengan camat dan lurah, daerah daerah khususnya ketinggian yang tidak mendapat air pada saat jam pengaliran dua hari itu. Kita akan mitigasi, bantu melalui tangki-tangki atau tempat penampungan. Ada drum-drum yang kita siapkan untuk warga bisa mengambil air," terang Adi Supriadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: