Perlunya Deteksi Dini Diabetes Mellitus

Perlunya Deteksi Dini Diabetes Mellitus

dr. Lusy Erawati, SpPD --

Diabetes mellitus (DM) disebut juga kencing manis atau penyakit gula merupakan penyakit  menahun dan progresif yang ditandai dengan kenaikan kadar gula di dalam darah. Hal ini disebabkan  gangguan kerja hormon insulin.

Pada akhir tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) yang merupakan salah satu organisasi diabetes di dunia menyatakan bahwa diabetes termasuk salah satu di antara kegawatdaruratan kesehatan global dengan pertumbuhan paling cepat di abad ke-21 ini. Pada tahun 2021, lebih dari setengah miliar manusia dari seluruh dunia hidup dengan diabetes.

Menurut IDF populasi penderita diabetes di Indonesia yang berusia antara 20-79 tahun adalah 10,6% dari populasi dewasa. Dengan kata lain adalah bahwa, 1 dari 9 orang di Indonesia menderita diabetes.

Diabetes tidak hanya memengaruhi orang dewasa, namun juga anak-anak dan remaja yang jumlahnya makin meningkat setiap tahunnya.

Faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan penyakit ini adalah keturunan, kegemukan, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas, dan obat-obatan tertentu seperti obat golongan steroid seperti deksametason, metilprednisolon, prednison dapat meningkatkan kadar gula darah.

Penegakan diagnosis DM yaitu : apabila saat pemeriksaan gula darah puasa ≥ 126 mg/dl. Kondisi puasa dalam hal ini adalah tidak ada asupan kalori minimal 8 jam. Selain itu seseorang juga bisa didiagnosis DM apabila pemeriksaan gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL, dan pemeriksaan HbA1C ≥ 6,5%.

Adapun gejala klinis dari DM adalah sebagai berikut : mudah haus, makan banyak  tetapi berat badan turun, mudah lemas, pandangan kabur, kesemutan atau baal di tangan dan kaki, luka tidak mudah sembuh, gatal-gatal di kulit yang sulit sembuh, dan pada wanita sering terjadi keputihan.

Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh. Adapun komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan  gagal ginjal, katarak dan kerusakan saraf mata, gangguan pada saraf tepi, penyakit stroke, jantung coroner, impotensi, paru–paru mudah terserang penyakit tuberkulosis dan gangguan lambung.

Deteksi dini terhadap penyakit Diabetes Melitus sangat penting untuk mencegah dan dan mengelola penyakit ini sehingga tidak terjadi komplikasi yang fatal. Siapa saja yang perlu dilakukan deteksi dini? Individu yang perlu melakukan pemeriksaan dalam rangka deteksi dini ini adalah seseorang yang mempunyai gejala klinis ke arah DM, mempunyai riwayat keluarga pengidap DM, obesitas, mempunyai riwayat penyakit kronik  seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, usia lebih dari 40 tahun,  riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kilogram, dan riwayat penggunaaan obat-obat yang mengandung steroid.

Cara melakukan deteksi dini yaitu dengan pemeriksaan laboratorium kadar gula di dalam darah secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya kenaikan kadarnya. Bila gula darah yang terdeteksi tidak normal segera periksa ke dokter untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan yang lebih lengkap, sehingga dapat diketahui adakah komplikasi-komplikasi lain akibat giladarah yang tinggi tersebut.

Semakin dini mendeteksi diabetes melitus maka semakin mudah dalam mencegah terjadinya komplikasi yang serius. (*)

 

Oleh: dr. Lusy Erawati, SpPD

 

Dokter Penyakit Dalam di Balikpapan

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: