Subari Pindah ke Golkar, PKS: Kita Tunggu Pengunduran Dirinya
Ketua DPD PKS Balikpapan, Sonhaji. -Adhi-Disway Kaltim
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Tahun 2023 menjadi tahun berat untuk Partai PKS Balikpapan. Setelah bergelut panjang soal pemecatan, dan Pergantian Antar Waktu empat kader PKS di Parlemen.
Saat ini, PKS harus merelakan kader potensialnya pindah perahu. Wakil Ketua Parlemen Balikpapan, Subari kuat diduga punya kendaraan baru di partai Golkar. Ia berencana bakal maju di dapil Timur, nomor urut enam.
Meski media ini belum mendapat konfirmasi langsung, namun jika dilihat dari profil whatsapp Subari terpampang jelas berlatar belakang Golkar. Ia bernomor urut enam, dapil Balikpapan Timur.
Saat ditanya, ia hanya berkelakar, “No komen, no komen. Tunggu waktunya,” ujar Subari.
Di lapangan, santer beredar isu perpindahan Subari ke Golkar ditengarai soal jabatan Wakil Ketua Parlemen yang diganti. Subari dipaksa turun dari jabatan dari Wakil Ketua menjadi anggota biasa di Parlemen. Posisinya digantikan Laisa. Proses pergantian Alat Kelengkapan Dewan itu sudah berjalan.
Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji mengaku, telah bersurat perihal pergantian posisi jabatan kadernya ke Ketua Dewan Balikpapan. Namun, PAW karena berpindah partai belum dilakukan PKS.
Sonhaji mengaku belum menerima surat pengunduran resmi dari Subari.
"Itu pilihannya, tidak apa apa. PAW belum kita proses, karena menunggu kepastian dia mengundurkan diri dulu," sahut Sonhaji.
Meski kehilangan kader potensialnya, Sonhaji tetap optimis. PKS yang meraih enam kursi Parlemen Balikpapan pada Pemilu 2019 lalu menargetkan akan merebut 9 kursi di 2024.
Ia menganggap, dinamika yang terjadi di internal PKS Balikpapan hal yang biasa. Baginya berpolitik seolah beribadah.
"Biasa aja, disyukuri saja semoga menambah berkah. Kita berpartai orientasinya ibadah, menebar kebaikan," katanya.
Sonhaji kembali menekankan soal target partainya. "Kita ingin paling tidak 9 kursi," sebutnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway kaltim