Hasil Survei: Masyarakat Tolak Rencana Kenaikan Tarif Taksi Online

Hasil Survei: Masyarakat Tolak Rencana Kenaikan Tarif Taksi Online

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com – Mayoritas masyarakat Balikpapan dan Samarinda menolak rencana kenaikan tarif taksi daring atau online. Data ini terungkap berdasarkan hasil survei Persepsi Konsumen terhadap Rencana Kenaikan Tarif Taksi Daring yang dilakukan Research Institute of Socio-Economic Development (RISED).

Survei tersebut menunjukkan sebanyak 58,18% responden pengguna taksi daring tidak setuju apabila tarif taksi daring dinaikkan.

Responden berpendapat tarif taksi daring yang berlaku saat ini cukup terjangkau, tetapi hanya untuk penggunaan tertentu seperti perjalanan ke bandara atau perjalanan dengan keluarga/teman.

"Apabila tarif taksi daring meningkat, maka 51,82% responden menyatakan akan kembali menggunakan kendaraan pribadi," kata Pengamat ekonomi Universitas Airlangga sekaligus Ketua Peneliti Research Institute of Socio Economic Development (RISED) Rumaya Batubara.

Dari 56,85% responden yang menolak kenaikan tarif taksi daring, mayoritas beralasan bahwa tidak ada atau belum mencukupinya kenaikan upah tahunan terhadap kenaikan biaya transportasi (42,19%) dan daya beli masih terdampak kenaikan BBM (32,81%).

"Responden hanya bersedia memberikan tambahan biaya maksimum rata-rata sebesar 6,7% atau sebesar Rp2.562 per perjalanan atau sekitar Rp345/km," isi paparan hasil survei.

Di sisi lain, sebanyak 41,82 persen setuju dengan adanya rencana kenaikan tarif taksi daring. Mereka beranggapam kenaikan tarif diperlukan karena adanya penyesuaian dengan kenaikan BBM (85,87 persen).

Survei tersebut dilakukan pada Oktober 2022 dengan melibatkan 220 responden yang dihimpun melalui survei daring. Responden merupakan pengguna aktif aplikasi transportasi daring dalam satu bulan terakhir.

Survei dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Ada pun nilai margin of error dalam survei tersebut yakni 6% dengan confidence interval sebesar 95%. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: