Baru 2 Pekan Dibuka, Wisata Sawah Sudut Pandang Sedot Perhatian Pengunjung
Pun dalam menjalankan sektor kuliner di wisata tersebut, pengelola meminta bantuan dan masukkan dari ibu-ibu sekitar.
Mereka para ibu itu dikumpulkan. Diajak diskusi. Menu apa yang bisa dijajakan di kawasan Wisata Sawah Sudut Pandang. Makanan apa saja yang bisa dititipkan di lokasi wisata.
“Dana untuk kuliner dari saya, idenya pun dari saya, sebenarnya saya bisa handel, cuman kalau seandainya saya handel sendiri, saya monopoli sendiri, masyarakat nanti tidak terlibat,” kata Ari Dirga.
Sebenarnya banyak yang meminta untuk membuka tenan. Namun pengelola tidak mengizinkannya. Hanya boleh menitipkan jualan.
Itu dilakukan, kata Ari, demi menjaga kebersihan di lokasi Wisata Sawah Sudut Pandang.
Pun pengelola, kata Ari, memutuskan untuk tidak membuka lokasi wisata sawah tersebut dari pagi hari. Melainkan di siang hari. Buka mulai pukul 13.00 Wita - 18.30 Wita.
Bahkan, katanya, ada waktu dimana beberapa bulan sekali dalam jangka waktu beberapa minggu, Wisata Sawah Sudut Pandang libur total. Supaya bisa melakukan perawatan semua. Seperti saat ini terjadi musim kemarau.
“Kebersihan kita jaga juga, supaya petani punya waktu buat perawatan tanaman mereka di pagi hari kan, kayak pemberian pupuk, terus kalau orang Jawa bahasanya “Matun” itu yang nyabutin tanaman liar,” jelas Ari.
Ramadhan, seorang pengunjung asal Samarinda mengatakan, dia menyukai desain tempat Wisata Sawah Sudut Pandang tersebut. Selain memiliki beberapa fasilitas tempat foto, pandangan terasa lebih luas ketika berdiri di atas tanjakkan.
“Ya saya senang karena ada beberapa fasilitas untuk mengambil foto seperti miniatur motor, tenda kecil, juga pendopo dengan topi khas petani, jadi vibesnya kita seperti petani juga. Ditambah lagi dengan pemanfaatan bagian lahan yang tinggi, semakin jelas terlihat dari atas,” ujar Ramadhan. (*/cal/dah)
Reporter: Manalu Yerico Calvin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: