Balikpapan Siapkan 2.262 Hewan Kurban

Balikpapan Siapkan 2.262 Hewan Kurban

Nomorsatukaltim.com – Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan atau DP3 Balikpapan, tengah mempersiapkan hewan kurban sebanyak 2.262. persiapan ini untuk menyambut momentum perayaan Hari Raya Idul Adha. Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahjuningsih menyampaikan sejumlah kegiatan yang tengah dirancang dan akan dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha, salah satunya mendata sapi dan kambing dari 22 kelompok peternak. "Stok di peternak kita ada sekitar 1.200 ekor sapi dan 500 kambing," jelasnya, Kamis (1/6/2023). Pihaknya juga akan memastikan peternak di wilayah Karang Joang dan Teritip terkait total populasi hewan kurban. Sebab di momentum Hari Raya Idul Ahda kebutuhan hewan kurban yang diperlukan sekitar 2.800 ekor sapi dan 1.000 ekor kambing. "Populasi sekarang ini sekitar 1.740 ekor sapi dan 1.400 ekor sapi jantan siap potong. Sedangkan, 862 ekor kambing yang siap dipotong," jelasnya. Ia menyampaikan selama ini populasi hewan kurban cenderung stabil. Sebab, ada penjual atau produsen yang menyediakan penjualan sepanjang tahun. Sehingga sedikit membingungkan soal ketersediaan komoditas hewan Qurban. Informasi yang berkaitan fenomena penurunan populasi ia dapatkan dari kelompok ternak yang tersebar di beberapa daerah Balikpapan. "Informasi itu kami peroleh dari 22 kelompok peternak kita yang tersebar di Kota Balikpapan," jelasnya. Selain mempersiapkan hewan kurban, pihaknya juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban yang masuk ke Balikpapan. Hal ini menyusul sapi di daerah lain yang terserang penyakit Lumpy Skin Disease atau LSD. Sri Wahyuningsih, memastikan sejauh ini sapi-sapi dan hewan kurban di Balikpapan aman dari penyakit LSD.  “Di Balikpapan belum ada LSD, lumphy skin disease,” ujarnya. Untuk Idul Adha tahun ini Balikpapan menyiapkan ribuan hewan kurban. Ia mengatakan, jelang Idul Adha lalu lintas hewan kurban akan meningkat. Sehingga perlu dilakukan koordinasi dan pengawasan dengan sejumlah instansi terkait untuk mencegah menyebarkan penyakit hewan. Hal itu dilakukan guna memastikan agar hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat terjamin kesehatan dan layak untuk dikurbankan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: