11,9 Ribu Ton Cangkang Sawit Kaltim Diekspor ke Jepang
Nomorsatukaltim.com - Balai Karantina Pertanian Balikpapan menjadi fasilitator ekspor cangkang sawit dengan jumlah 11,9 ribu ton ke Saiki, Jepang. Jika dirupiahkan dari total besarnya jumlah ekspor berkisar Rp 22,2 miliar.
Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby mengatakan pihaknya melakukan netarilisir terlebih dahulu terhadap barang atau bahan dari hama (fumigasi). Hal itu dilakulan sebelum tahap eksplorasi.
Pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap proses fumigasi.
"Langkah ini untuk membebaskan media pembawa dalam hal ini cangkang sawit dan alat angkutnya dari organisme pengganggu tumbuhan," jelasnya.
Selain fumigasi, tindakan yang dilakukan pihak Karantina Pertanian Balikpapan yaitu pemeriksaan, administrasi serta pengecekan alat angkut yang menjadi sarana transportasi.
"Tindakan karantina yang dilakukan sebelum cangkang sawit diekspor, pemeriksaan fisik dan administrasi, pengawasan fumigasi serta pemeriksaan alat angkut,” ujar Akhmad.
Fungsional Karantina Tumbuhan, Abdurrahman turut memaparkan bahwa Kaltim masuk dalam kategori 5 besar nasional di sektor produksi sawit selain kepulauan Sumatera.
Menurut Rahman, komoditas sawit biasanya diekspor antar kota yaitu Surabaya, namun saat ini bisa langsung ke luar negeri.
"Di sana nanti digunakan sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) pengganti batu bara," paparnya.
Selain sebagai pengganti energi batu bara, cangkang sawit juga berguna sebagai bahan bakar boiler, yaitu mengubah limbah menjadi uap yang dapat menggerakan mesin turbin.
"Tekanan api yang dihasilkan juga lebih memiliki tingkat daya panas yang maksimal dan lebih besar," jelas Rahman.
Rahman juga menjelaskan aneka ragam pemanfaatan sawit, seperti limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, berupa pelepah dan dedaunan.
Pelepah sawit memiliki kandungan serat yang tinggi walaupun protein lebih rendah, ujar Rahman. (*)
Reporter: Muhammad Taufik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: