BRIN Ingatkan Potensi Susut Hasil Panen Produk Pertanian
Nomorsatukaltim.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan potensi susut hasil panen atau food loss paska panen hasil produk pertanian. Potensi ini bisa mengakibatkan berkurangnya hasil produksi. Peneliti Pusat Riset Agroindustri, BRIN, Joni Munarso mengintkan agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus dalam menangani potensi susut hasil panen. Tujuannya untuk mencapai ketahanan pangan di masa depan. "Penanganan paska panen atau penanganan hasil perlu banyak diperhatikan pemerintah," ingat Joni dalam diskusi daring, Rabu (1/2/2023). Ia merinci data yang dihimpunnya tahun 2020, tanaman jagung, padi, dan kedelai memiliki potensi susut hasil yang cukup banyak. Seperti pada komoditas jagung, potensi food loss mencapai 3,31 % dengan potensi kehilangan tertinggi ada pada proses pengeringan yang mencapai 1,70%. Berikutnya komoditas padi, potensi susut hasil mencapai 20,40 % dengan potensi kehilangan tertinggi saat memanen yaitu sebanyak 9,62 %. Untuk kedelai potensi food loss mencapai 2,12 - 10,44 % dengan kontribusi kehilangan terbesar pada proses perontokan atau pemipilan kedelai yaitu 3,31 - 8,56 %. Ia menekankan praktik paska panen menyebabkan food loss terbanyak. Menurutnya, pemerintah perlu mendorong teknologi penanganan paska panen. Misalnya, dengan penerapan sistem rantai dingin atau kering. “Ketelusuran bahan-bahan dan rantai pasok yang efektif perlu dibangun agar tidak terjadi food loss lebih banyak. Penambahan infrastruktur paska panen juga penting,” jelasnya. Joni menyebut meski BRIN membuat teknologi tapi jika tidak didukung infrastruktur yang memadai, tetap akan menemui kesulitan. Sebelumya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan panen raya di Indonesia akan terjadi pada Januari hingga Maret 2023. Panen terbesar akan terjadi di Kabupaten Karawang. Ia mengaku melakukan pengecekan data melalui standing crop atau melalui satelit. Dari data itu, Mentan mendapat hasil hitungan bahwa ada sekitar 10 juta hektare luas lahan panen padi di seluruh Indonesia. Dari luas itu sebanyak 1,9 juta hektare akan panen di bulan Januari-Februari dan Maret. (*/Ktn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: