DPRD: Organisasi Nelayan Jangan Dipolitisasi

DPRD: Organisasi Nelayan Jangan Dipolitisasi

Nomorsatukaltim.com – Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto, memberi apresiasi keberadaan organisasi nelayan, yang mewadahi ratusan nelayan. Ia mengimbau agar pemimpin dan pengurus organisasi nelayan menghindari praktik politisasi dan kepentingan pribadi. "Patut di apresiasi itu, komunitas nelayan mampu mengumpulkan nelayan dalam satu wadah. Tapi jangan dipolitisasi, harus sinkron kepentingan para nelayan," imbau Suwanto, Senin (16/1/2023). Terlebih selama ini terlalu banyak organisasi atau komunitas nelayan di Balikpapan. Yang bahkan bergonta ganti nama dan kepengurusan. Ia mengingatkan agar wadah itu jangan dibawa pada ranah pribadi. “Harus benar-benar mewadahi dan melayani kepentingan nelayan. Harus berdampak pada nelayan,” tegasnya. Suwanto menyebut salah satu pemimpin organisasi nelayan di Balikpapan, yang pemimpinnya pernah aktif di ranah partai. Ganeba merujuk pada Gabungan Nelayan Balikpapan, yang dikomandoi Boben. Yang pernah mengaku pada media ini soal kegiatannya yang dulu aktif di salah satu partai. Saat ini sudah mengundurkan diri lantaran ketidak cocokan dengan sang ketua partai. Suwanto menambahkan, “Kamu kan tau pak Boben ketua Ganeba itu, orang politik. Bekas anggota partai. Harusnya kalau sudah di politik, ya di partai saja,” tegasnya. Kendati demikian, ia menilai sah-sah saja untuk memanfaatkan nelayan. “Sah-sah saja politisasi, tapi utamakan kepentingan nelayan,” ujar Suwanto. Dikonfirmasi, Ketua Ganeba Balikpapan, Boben mengamini apa yang disampaikan Suwanto. “Saya kenal beliau ketua komisi II yang membidangi nelayan. Apapun yang beliau ucapkan itu betul semua,” jelas Boben, dari balik gawainya, Senin sore. Boben juga tidak menampik sebelum memimpin nelayan, pernah aktif di salah satu partai di Balikpapan. “Betul, jangankan saya kader Demokrat. Saya pernah sama-sama jadi tim pemenangan Wali Kota Balikpapan. Catat itu. Saya juru bicaranya partai Demokrat untuk pemenangan Rahmad Masud dan alm.  Thohari. Saya tim sukses dari partai Demokrat untuk Rahmad Masud,” tegasnya. “Kalau saya politisasi nelayan, ngapain saya keluar dari Demokrat. Sekarang pertanyaan saya, apa yang sudah diberikan Komisi II Balikpapan untuk nelayan? Dalam hal ini anggaran untuk nelayan. Mau ketemu saja susah. Tulis itu besar-besar,” tegas Boben. Muasal Ganeba Sekretatis Ganeba, Fadlan, mengisahkan awal muasal terbentuknya Ganeba. Di awal pembentukan organisasi tersebut, mereka bergerak bersama pihak KNPI Balikpapan. Pihaknya juga pernah melakukan audensi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim. “Awal Ganeba berdiri kami pernah audensi dengan orang provinsi. Mereka meminta surat pengunduran diri ketua Ganeba dari partai, saat itu belum ada balasan dari partai soal pengunduran diri. Muncullah pertanyaan dari diri saya, betulkah ini mengundurkan diri. Nelayan mah tidak tahu politik,” ujar Fadlan, dari ujung selulernya. Ia mengakui banyaknya organisasi dan komunitas nelayan yang bergonta ganti. Fadlan pun mengamini kerap kali nelayan dimanfaatkan. Dijadikan kendaraan dan boncengan. “Dulu sebelum ada Ganeba, kami sering diajak demo. Setelah itu ditinggal begitu saja. Kalau saya sudah tua, sudah 53 tahun. Maunya cuma nasib nelayan lebih baik. Itu aja,” ujar Fadlan. Fadlan merasakan perbedaan antara Ganeba dengan sebelumnya. Di bawah komando Boben, Ganeba lebih transparan. Para nelayan juga dilibatkan saat audensi dengan pihak manapun. “Sekarang lebih transparan dalam segala hal. Kalau ada hitung-hitungan, kita juga dilibatkan,” ungkapnya. Ia juga tidak peduli jika pun Ganeba dipolitisasi. Menurutnya ini negara demokrasi. “Kita gak bisa alergi dengan politik. Yang penting nasib nelayan diperhatikan. Kebutuhan kami terpenuhi, kami bisa melaut dengan tenang,” tegasnya. Saat ini Ganeba masih terus berbenah sambil mendata para nelayan. Dari 485 nelayan, baru kisaran 100 nelayan yang menyerahkan KTP. Kartu identitas itu digunakan untuk membuat kartu tanda anggota Ganeba. “Terkumpul 100 KTP untuk KTA Ganeba. Ini yang betul-betul nelayan murni yang aktif,” ujar Fadlan.  (gpk/rap) Reporter: Muhammad Taufik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: