Ultah 100

Ultah 100

BEGITU mudah Puan Maharani terpilih sebagai ketua DPR Indonesia. Begitu sulit Paul McCarthy untuk bisa jadi ketua DPR Amerika.

Sudah 10 kali dilakukan pemungutan suara. Masih juga gagal. Sudah tiga hari pemilihan ketua DPR Amerika itu berlangsung: masih buntu. Partai Republik, kali ini memang memegang mayoritas: 222 kursi. Partai Demokrat hanya 212 kursi. Tapi sebagian anggota DPR Republik membelot. Pembelotan itu sudah mulai terdeteksi bulan lalu. Tapi jumlah mereka hanya 7 orang. Maka Partai Republik memasuki acara pemilihan dengan optimistis. Begitu dilakukan pemungutan suara, yang membelot ternyata 19 orang. Kalau saja Demokrat mengajukan calon, ketua DPR-nya akan dari Demokrat. Tapi kedewasaan politik di Amerika sudah mirip Indonesia: sebagai partai yang kalah Pemilu Demokrat tidak mengajukan calon. Itu tidak bisa diterima secara etika politik. Di pemilihan itu semua anggota DPR dari Demokrat kompak: akan memilih tokoh Republik yang dinilai berideologi liberal. Yakni anggota DPR kulit hitam dari Florida: Byron Donalds. Maka di pemilihan itu nanti Donalds bisa memperoleh 213 suara. Yang 212 dari Demokrat, satu lagi dari dirinya sendiri. Awalnya Donalds memilih McCarthy. Tapi di pemungutan suara ke 6 ia memilih suami istrinya. Siapa 20 pembelot itu? Mereka adalah anggota DPR yang beraliran konservatif. Semua anggota DPR Republik adalah konservatif, tapi yang 20 itu die hard-nya. Salah satunya: Lauren Boebert. Dia dari Dapil 03 Colorado. Tidak tamat SMA. Dia berhenti sekolah ketika melahirkan anak pertama di umur 18 tahun. Kini umurnyi 36 tahun. Anaknyi 4 orang. Ayahnyi dulu seorang Demokrat. Pun dia sendiri. Sempat 2 tahun di Demokrat. Umur 18 Laurel punya anak. Umur 21 tahun Laurel kawin. Umur 22 tahun pindah ke Republik. Laurel jadi aktivis: anti aborsi, anti larangan senjata api, anti masker, anti vaksinasi. Dia aktif kampanye agar orang terang-terangan saja ke mana-mana membawa senjata api. Akhirnya Laurel punya ijazah dari semacam sekolah terbuka. Ciri-ciri kelompok anti McCarthy seperti itu. Sangat konservatif. Masih ada satu lagi: mereka juga anti kemapanan. McCarthy dianggap bagian dari kelompok mapan. McCarthy memang sudah 8 kali jadi anggota DPR. Dianggap sudah karatan. Sudah sulit berubah. Orang seperti McCarthy dianggap tidak akan berani membuat keputusan besar. Misalnya menolak semua anggaran yang diusulkan Presiden Joe Biden. Atau membawa keluarga Biden ke ranah hukum. Apalagi melakukan impeachment pada Biden. McCarthy sudah sejak 2007 jadi anggota DPR. Yakni dari Dapil 23 California. Itulah Dapil yang wilayahnya membentang antara perbatasan Los Angeles sampai ke perbatasan Nevada. McCarthy dianggap sudah sangat matang. Berpengalaman. Sebelum ini pun ia sudah menjabat ketua fraksi Republik di DPR. Ia merasa punya hak untuk mencalonkan diri sebagai ketua DPR. Apalagi pendukungnya banyak. Terutama anggota DPR lama yang terpilih kembali. Yang menolak McCarthy umumnya memang anggota baru. Mereka bersikap: pokoknya tidak McCarthy. Bahkan salah satunya sangat gila: justru mencalonkan Donald Trump. Memang tidak ada ketentuan ketua DPR Amerika itu harus anggota DPR. Pun mantan anggota. Yang harus anggota DPR itu adalah yang memilih. Maka, teoretis, Trump bisa saja jadi ketua DPR. Demokrat sangat sabar menunggu Republik untuk mengatasi masalah internal mereka. McCarthy sudah melobi kelompok pembangkang. Masih belum berhasil. Sudah menawarkan banyak jabatan di bawah ketua, belum berhasil. Tawaran terbaru dari McCarthy adalah ini: setuju untuk mempermudah memecat ketua DPR. Satu orang saja yang meminta agar Ketua DPR diberhentikan sudah bisa dilakukan pemungutan suara. Belum juga berhasil. "Target kami, McCarthy harus mundur dari pencalonan," ujar mereka seperti disiarkan secara luas oleh berbagai media di sana. Apakah Donalds si kulit hitam dari Florida akan jadi pilihan berikutnya? Pasti tidak. Nama Donalds dimunculkan sebagai simbol anti McCarthy saja. Drama politik ternyata bisa terjadi di mana saja. Sebelum ketua DPR berhasil terpilih DPR Amerika belum akan bisa berfungsi apa-apa. Dan yang seperti ini sudah sangat lama tidak terjadi. Kejadian terakhirnya: 1923. Anggap saja ini ulang tahun ke 100-nya. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: