Siswa SLB Pertanyakan Hadiah Lomba dari NPCP

Siswa SLB Pertanyakan Hadiah Lomba dari NPCP

Balikpapan, DiswayKaltim.com  - Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Balikpapan mengaku kecewa karena hadiah lomba yang diberikan tidak sesuai harapan.

Adalah Ryan dan Irfan dari disabilitas Tuli, yang mewakili sekolah masing-masing mengikuti ajang Nasional Paralimpic Committee (NPC) of Indonesia untuk Disabilitas. Keduanya bertanding di cabang olahraga bulu tangkis.

Mendapatkan juara 1 untuk bagian beregu putra. Hadiah dana yang mereka dapat tidak sesuai dengan yang tercantum pada simbolis hadiah. Yang menunjukkan mereka mendapatkan uang sebesar dua juta rupiah.

"Saya juga tidak paham karena saya Tuli. Yang jelas saat itu mereka memberikan saya dan Irfan uang hanya Rp 200 ribu tanpa menjelaskan apapun," ujar Ryan melalui juru bahasanya.

Ryan dan Irfan mengaku saat itu mereka hanya diberitahu, untuk berlomba mewakili sekolah pada Juli kemarin. Selain mereka ada empat anak lain. Ada empat anak lain termasuk beregu putri. Ikut dalam perlombaan tersebut.

"Yang lain juga dapatnya sama. Hanya Rp 200 ribu. Saya awalnya bingung dan ingin menanyakan. Tetapi saat itu kami tidak disediakan akses seperti juru bahasa, jadi kami tidak bisa bertanya," jelasnya.

Seperti diketahui, Ryan merupakan siswa SLB Negeri Balikpapan dan Irfan dari SLB Dharma Kencana. Walaupun mereka berbeda sekolah, namun mereka selalu bertanding bersama sejak tahun 2013 sampai sekarang. Jika tidak di sandingkan, maka mereka juga kadang menjadi lawan dalam pertandingan bulu tangkis.

"Kami mengharapkan ada kejelasan dari hal tersebut (dana lomba) karena kami bertanding. Tetapi hadiah yang diberikan selalu tidak sesuai. Bahkan kami sudah berkontribusi sejak tahun 2013 dan selalu seperti ini keadaannya," ujarnya.

Sebelumnya, Ryan dan Irfan juga mengungkapkan bahwa sejak mereka ikut di tahun 2013, mereka merasa janggal dengan medali penghargaan yang diberikan. Hanya sebentar untuk simbolis dan berfoto. Namun setelah itu, medali tersebut dikumpulkan kembali, dengan alasan untuk dipajang di sekolah, sebagai bukti.

Yang lebih janggal lagi, hal tersebut dilakukan berkali-kali sampai tahun ini. Jadi mereka tidak pernah sekalipun memegang medali penghargaan dari kemenangan mereka sebelumnya. (K/bom/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: