Masih Soal Proyek DAS Ampal, Haji Acco: Ada Ketidakprofesionalan
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H Kamaruddin, ikut angkat bicara terkait proyek pengendalian banjir DAS Ampal. Bahkan menurutnya ada ketidakprofesionalan dalam pengerjaan proyek tersebut. Sebelumnya suara-suara protes telah banyak keluar dari Gedung Dewan untuk proyek pengendalian banjir yang dikerjakan oleh PT Fahreza Duta Perkasa tersebut. Khususnya mengenai target pekerjaan. Yang setelah dicek oleh DPRD Balikpapan, ternyata tidak sesuai target yang diberikan Pemkot Balikpapan, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan DPRD Kota Balikpapan. Dari target yang ditentukan di akhir Desember mencapai 32 persen, nyatanya proyek tersebut baru mencapai 1 persen pengerjaan. "Kami menemukan adanya ketidakprofesionalan dari PT Fahreza Duta Perkasa. Kami tanyakan, target sampai Desember 32 persen. Tapi ternyata di lapangan progress nya baru 1 persen," ujar Haji Acco, sapaan akrabnya. Sejauh ini katanya, pihak kontraktor telah menjanjikan untuk segera melakukan penambahan SDM dan alat kelengkapan kerja. Namun menurutnya itu belum bisa jadi jaminan target bisa tercapai. "Akhirnya kami (Komisi III) menarik kesimpulan bahwa PT Fahreza Duta Perkasa tidak profesional dalam bekerja," tegas Politis Nasdem ini. Meski begitu, pihaknya masih mengacu pada kontrak yang berlaku antara Pemerintah Kota dengan kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa. Dan memberikan durasi waktu kepada kontraktor untuk mencapai pekerjaan 32 persen hingga akhir tahun. "Kalau target 32 persen tidak tercapai dan telah menerima dua kali teguran maka tidak menutup kemungkinan kontrak PT Fahreza Duta Perkasa ini akan diputus oleh Pemerintah dengan proses nya nanti," terangnya. Ia menjelaskan H. Acco menambahkan, jika nantinya terjadi sesuatu hal misalkan pemutusan kontrak, maka kerugian pemerintah hanya soal waktu. Sementara dari sisi kerugian material, uang maupun sebagainya akan terganti. Sebagai informasi, proyek DAS Ampal ini menggunakan anggaran sebesar Rp 136 miliar dengan skema multiyears atau sampai akhir tahun 2023.(adv/ale)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: