Kaltara Jadi Perhatian Khusus Presiden

Kaltara Jadi Perhatian Khusus Presiden

Pembangunan akses jalan di perbatasan RI-Malaysia, di Krayan, Nunukan. (detik) TANJUNG SELOR, DISWAY - Provinsi Kaltara tampaknya menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo. Insfrastruktur dan perkembangan provinsi bungsu ini ingin diketahuinya. Makanya, mengundang Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie ke Istana Negara, Jumat (8/11). "Terima informasi dari Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Kamis, 7 November pukul 13.02 Wita ketika menghadiri acara di Universitas Borneo Tarakan. Hari ini, Jumat (8/11) diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pukul 09.58 sampai 10.40 WIb," ujar Irianto dikutip dari media sosial miliknya, Jumat kemarin. Di depan presiden, Irianto memaparkan progres pembangunan jalan dan jembatan dari Malinau ke Desa Binuang Kecamatan Krayan Selatan sepanjang sekitar 200 km. "Jalan menembus kawasan hutan konservasi Krayan-Mentarang. Jika pembangunan badan jalan ini dapat selesai pada 2021, maka akan membuka kawasan perbatasan dan pedalaman yang selama Indonesia merdeka masih terisolasi," ungkap Irianto. Gubernur juga melaporkan progres rencana realisasi investasi pembangunan PLTA Kayan yang terintegrasi dengan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Bulungan. Sesuai Perpres Nomor 58 Tahun 2018, investor PT Kayan Hydro Energy (KHE) menginformasikan pada awal 2020 akan memulai pra konstruksi pembangunan bendungan Kayan I yang akan memproduksi listrik 900 MW. "Rencana dilaksanakan paralel/simultan dengan bendungan Kayan 2 yang akan memproduksi listrik 1.200 MW, dengan catatan izin konstruksi bendungan dapat diterbitkan Menteri PUPR paling lambat Desember 2019," kata Irianto. Mendengar hal itu, presiden langsung menelepon Menteri PUPR agar izin tersebut dapat dipercepat sesuai aturan. Usai pertemuan, Irianto mengundang presiden untuk berkunjung ke perbatasan Kaltara. Ajakan itu direspons dengan merencanakan di akhir tahun atau awal tahun depan. Presiden, kata gubernur, meminta Mensesneg untuk menjadwalkannya. "Kita lama tidak berkunjung ke Kaltara, coba atur Desember ini. Kalau perlu, kita naik sepeda motor saja dari Sei Ular ke Tanjung Selor," kata Jokowi kepada Pratikno yang dijawab siap, seperti ditirukan Irianto . Atas perhatian presiden ke Kaltara, Irianto sangat mengapresiasinya. Selama lima tahun pertama, presiden disebutkan memberi perhatian khusus terhadap upaya percepatan pembangunan di Kaltara, terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman. "Sejak kunker pertama akhir 2014 ke Tarakan, Nunukan dan Sebatik saya masih sebagai Pj Gubernur Kaltara. Jalan ke perbatasan Krayan, memang menjadi perhatian Pemprov Kaltara. Kecamatan yang dikelilingi hutan khas Kalimantan yang masih lebat ini berbatasan langsung dengan Malaysia, di Desa Long Midang. Saat ini, satu-satunya akses adalah melalui jalur udara, hanya pesawat jenis vilatus dan caravan saja yang baru dapat mendarat di Bandara Yuvai Semaring, Krayan. Camat Krayan, Helmi menuturkan, program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo pada periode pertama yakni membangun dari pinggiran. Krayan sudah mulai bergerak ke arah perubahan. Salah satunya adalah pengerjaan akses jalan yang dapat ditembus melalui Kabupaten Malinau. "Satu-satunya akses jalan itu lewat Malinau. Sebetulnya jalan sudah tembus tetapi belum bisa difungsikan untuk kendaraan-kendaraan masyarakat karena masih ekstrem dan terjal," kata Camat Krayan Induk, Helmi kepada tim tapal batas detiktravel, belum lama ini. Jalan yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR itu dikerjakan dari Malinau. Rencananya akan tembus hingga garis perbatasan Long Midang dengan panjang kurang lebih 221 kilometer. Ruas jalan yang akan menjadi akses darat menuju wilayah Indonesia pertama di Krayan ini akan dibangun dua titik. Titik pertama dari Malinau dan titik kedua dari perbatasan menuju Krayan. Keduanya dibangun secara bersamaan. "Targetnya 2020 sudah berfungsi. Posisinya mobilisasi material pembangunan jalan nasional lewat situ," terangnya. Selain jalan, pemerintah pusat juga melakukan revitalisasi Bandara Yuvai Semaring yang berada di ibu kota kecamatan Krayan yakni Long Bawan. Sedianya, revitalisasi bandara sudah dapat selesai dan beroperasi pada Februari 2020. Dengan begitu, diharapkan bisa menjadi katalis untuk datangnya para wisatawan ke Krayan. Sebab selama ini, turis biasanya datang melalui Malaysia. Pengerjaan fisik akses jalan yang sudah dimulai sejak 2018 lalu ini memberi berkah tersendiri buat para warga. Martin Palung (73) mengaku senang. Di usianya yang sudah kepala tujuh itu, Martin merasa terjadi perubahan yang sangat berarti di desanya. "Saya senang pemerintah akhirnya bangun jalan raya, bangun tiang listrik. Berarti program membangun dari pinggiran itu benar dilakukan Pak Jokowi," ungkapnya. Sementara Nosnaima (43) mengaku akan mengembangkan usaha home stay di Long Midang yang berbatasan langsung dengan patok perbatasan. Apalagi dalam waktu dekat juga, ada rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Long Midang. "Dulu pernah punya home stay, tapi dua tahun terakhir ini sepi wisatawan yang datang, saya juga ndak tahu kenapa. Kalau jalan sudah dibuka dan mau dibangun PLBN saya yakin akan datang lagi wisatawan," ujarnya. Sejalan dengan optimisme warga, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus mengatakan pemerintah daerah memang tengah memaksimalkan potensi pariwisata di Nunukan. Khusus untuk Krayan, fokusnya akan dijadikan sebagai wisata ecotourism. "Kalau sudah mudah aksesibilitasnya Krayan akan masuk ke eco tourism. Begitu juga soal etnis. Sebab di Nunukan ini multi etnis, ini potensi yang bisa kita jual," kata Serfianus dalam kesempatan terpisah. Ia juga optimis dengan dibangunnya PLBN, selain akan meningkatkan pengamanan hadirnya PLBN juga bisa meningkatkan potensi ekonomi pariwisata di Kabupaten Nunukan. "Kami ingin (program) ini dilanjutkan, kami mendengar statement Pak Jokowi dalam RPJMN 2020-2024 masih akan fokus di bidang infrastruktur. Ini penting sekali masalah konektivitas. Menekan inflasi, distribusi barang lebih mudah pelayanan pemerintah juga lebih mudah," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: