PHM Mulai Proyek USD 15,3 Juta di Senipah
Seremoni pemotongan plat baja pertama, sebagai tanda dimulainya tahap konstruksi proyek Peciko 8A. Balikpapan, DiswayKaltim.com - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mulai mengerjakan proyek brown field atau pengembangan fasilitas Lapangan Peciko senilai 15,3 juta dolar AS. Proyek itu bertujuan meningkatkan cadangan gas dan kondensat di wilayah itu. "Kami mengumumkan dimulainya salah satu milestone di proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko," kata General Manager PHM John Anis dalam keterangan resminya yang diterima Disway Kaltim. Milestone tersebut, kata John Anis adalah kegiatan first steel cutting. Seremoni pemotongan plat baja pertama, sebagai tanda dimulainya tahap konstruksi proyek Peciko 8A. Seremoni dilakukan di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul, Kelurahan Senipah, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis, 31 Oktober 2019 lalu. Acara itu dihadiri Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Luky Yusgiantoro, Head of Division Engineering Contruction and Project PT Pertamina Hulu Mahakam Jarot Wahyudianto, dan Direktur PT Asta Rekayasa Unggul Suyono Hartowo. "Objektif dari proyek ini adalah penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 BSCF gas dan 34 kbbls kondensat, dengan cara menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP – Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G," imbuh John Anis. Selanjutnya proyek-proyek booster compressor sejenis sedang dipersiapkan untuk beberapa platform di Lapangan Peciko untuk penambahan cadangan di lapangan tersebut. Lebih jauh, booster compressor sedang dikaji untuk diterapkan juga pada lapangan offshore lainnya. Ya, lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam. Proyek jutaan dolar AS itu dikerjakan kontraktor PT Asta Rekayasa Unggul yang berasal dari Kalimantan Timur dengan melibatkan 100 persen pekerja dari masyarakat Samboja dan sekitarnya. "Basic engineering sudah mulai dikerjakan sejak kuartal pertama 2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020," harapnya. Dia menambahkan, proyek ini merupakan pengembangan dari fasilitas yang sudah ada (brown field) pertama di PHM. Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brown field selanjutnya. John Anis juga menggarisbawahi bahwa pengerjaan proyek dengan nilai yang cukup besar oleh kontraktor lokal. Merupakan bentuk kepercayaan PHM terhadap kemampuan perusahaan yang berada di sekitar wilayah operasi. Sekaligus sebagai wujud nyata komitmen pemberdayaan masyarakat setempat. (fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: