Rute Berau Bisa Dialihkan

Rute Berau Bisa Dialihkan

Pesawat Wings Air yang baru mendarat dari Bandara APT Pranoto, Samarinda, beberapa waktu lalu. (Arie Pramana Putra) TANJUNG REDEB, DISWAY – Beredarnya kabar lewat Instagram (IG) resmi pemprov_kaltim, Bandara APT Pranoto Samarinda akan ditutup selama 20 hari, karena sejumlah perbaikan. Lalu, bagaimana penerbangan dari dan ke Berau yak Bandara Kalimarau? Namun ternyata, informasi tersebut belum benar-benar pasti. Pihak Bandara APT Pranoto, sendiri belum berani berkomentar. Rumor itu mulai beredar di dunia maya, terutama salah satu akun Instagram dan website milik pemerintah. Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi sempat kaget dengan informasi itu. Namun Ia berpesan, publik jangan panik. Sembari menunggu informasi resmi dari pihak bandara. Saat ini, katanya, pihak APT Pranoto masih melakukan rapat di Kementerian Perhubungan di Jakarta. Membahas beragam persoalan tentang bandara. “Saat ini masih dirapatkan masalah APTP Samarinda. Dan tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan press rilis. Stand by, akan kami infokan,” katanya singkat. Terkait persoalan tersebut, Bandara Kalimarau belum menerima informasi rencana penutupan Bandara APT Pranoto, Samarinda, yang beredar kabar dilakukan pada 20 November hingga 10 Desember 2019. Kepala UPBU Bandara Kalimarau Bambang Hartato, melalui Kepala Seksi (Kasi) Teknik dan Operasional Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto mengatakan, informasi penutupan maupun pengalihan penerbangan biasanya ditujukan langsung ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, organisasi bandara (Orban) serta perusahaan airline. “Informasi seperti itu, tidak pernah langsung ditujukan kepada kami. Biasanya kami mendapatkan informasi dari maskapai bersangkutan,” jelasnya kepada DiswayBerau, kemarin. Oktober lalu, lanjut Budi, dirinya diundang rapat di Jakarta membahas terkait cancel flight akibat kerusakan landasan ancang atau taxiway Bandara APT Pranoto yang pernah terjadi. Setelah dievaluasi, dalam Dokumen Notice of Airport Capacity (NAC), dibatasi lima flight per jam dari seluruh rute menuju bandara Kota Tepian-sebutan Samarinda. Salah satu acuannya, melihat aspek luasan runway dan apron, kapasitas terminal dan kekuatan landasan. Terkait beberapa rute yang akan dialihkan ke Balikpapan, dijelaskannya, ternyata terdapat 7 flight per jam di Samarinda, dan itu melampaui batas maksimum. “Atas dasar itu, makanya taxiway-nya jebol akibat tidak mampu berdasarkan perhitungan dari dokumen NAC. Akhirnya dialihkan kelebihan itu ke Balikpapan,” jelasnya. “Itu berdasarkan rapat yang saya ikuti di Jakarta bulan lalu,” tambahnya. Sementara, soal rencana penutupan Bandara APT Pranoto, sepengetahuan dirinya akan dilakukan perbaikan pada taxiway sehingga harus dilakukan penutupan sementara. “Samarinda hanya memiliki satu taxi way munuju air prone. Kalau jebol mau tidak mau harus ditutup untuk melakukan perbaikan,” bebernya. Ketika ditanya apakah berdampak pada penerbangan rute Berau-Samarinda? Budi menegaskan tentu berdampak. Pasalnya, ada tiga rute dari dua maskapai penerbangan menuju Bandara APT Pranoto per harinya. Seperti halnya ketika taxiway bermasalah, dan penerbangan terpaksa dialihkan ke Balikpapan. “Meski berbeda-beda jam terbangnya, terkadang terjadi penundaan penerbangan akibat beberapa faktor,” ungkapnya. Misalnya, seharusnya keberangkatan pukul 07.00 Wita, namun terjadi delay atau penundaan penerbangan akibat faktor tertentu hingga pukul 08.00 Wita. Jam yang sama, lanjut dijelaskannya, slot penerbangan menuju Bandara Samarinda sudah mencapai batas maksimum. “Sehingga, jam penerbangan dari Berau-Samarinda kembali ditunda, sembari menunggu keputusan penerbangan dari Bandara APT Pranoto. Inilah salah satu dampak dari berkurangnya jumlah penerbangan,” tandasnya.(*/jun/app)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: