Minyak Goreng Langka di Paser, Pedagang Diharuskan Gandeng dengan Dagangan Lain

Minyak Goreng Langka di Paser, Pedagang Diharuskan Gandeng dengan Dagangan Lain

PASER - Minyak goreng langka baik di pasar tradisional maupun ritel modern di Kabupaten Paser. Hal ini dibuktikan banyaknya emak-emak rumah tangga yang ingin membeli, namun stok minyak goreng kemasan kosong. Di sisi lain pedagang pun kesulitan mendapatkan suplai. "Sekarang lagi langka minyak goreng. Suami saya sudah order jauh-jauh hari, namun sampai distributor tidak kebagian. Karena sudah langsung habis," kata salah pedagang kelontongan di Pasar  Penyembolum Senaken, Khatima, Minggu (6/3/2022). Dikatakannya saat ini pedagang juga dijatah untuk pengambilan minyak goreng ke distributor. Itupun, distributor memberlakukan persyaratan untuk para pedagang yang ingin mengambil stok minyak goreng harus menunjukkan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). "Syaratnya harus menunjukan NPWP, kalau itu tidak ada, yah pedagang tidak dapat jatah minyak goreng, pokoknya ngeri sekarang kayak ngurus tanah," keluhnya. Stok minyak goreng yang dimiliki para pedagang kata Khatimah, sangatlah minim dan dijual ke konsumen dengan harga Rp 41 ribu untuk kemasan 2 liter dengan merek ternama, ini pun stoknya sedikit. "Kalau kemasan 1 liter tidak ada sama sekali, jadi minyak goreng ini langka sekarang," terangnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Setali tiga uang dikatakan pedagang kelontong lain, Nurul. Dia bilang, kelangkaan minyak goreng di Paser sudah terjadi sejak 1 bulan terakhir sejak pemerintah memberlakukan harga minyak goreng kemasan di angka Rp 14 ribu kemasan 1 liter. "Juga distributor mengharuskan kami untuk menggandeng dengan barang dagangan lain. Seperti beli gula 1 karung, setelah itu kita baru dapat jatah minyak goreng 1 dus," jelasnya. Apabila persyaratan itu tidak dipenuhi, kata Nurul maka para pedagang tidak akan mendapatkan jatah minyak goreng. Untuk harga minyak goreng, rata-rata pedagang harus mengeluarkan biaya Rp 230 ribu per dus yang berisi 6 kemasan dengan volume 2 liter. Sedangkan pedagang lainnya, Kiki juga mengeluhkan kelangkaan yang terjadi saat ini, berimbas pada melonjaknya harga minyak goreng yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk dijual ke konsumen. "Kalau harganya itu, untuk merek Madina dijual ke konsumen Rp 22 ribu kemasan 1 liter, Rp 45 ribu kemasan 2 liter, Bimoli setengah Liter Rp 12 ribu," urai Kiki. Sementara salah seorang ibu rumah tangga jjuga mengeluhkan dengan kelangkaan minyak goreng kemasan di Paser. Bahkan dirinya telah keliling dari toko satu ke yang lainnya untuk membeli minyak goreng. Termasuk ke ritel modern. "Yang saya datangin pada kosong. Ya kami berharap ada solusi dari pemerintah, sehingga normal kembali," tandasnya. (asa/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: